About Us

Selasa, 30 Maret 2010

Mohammad Bin Musa al Khawarizmi, Bapak Aljabar Dunia

Abu Abdullah Mohammad Ibn Musa al-Khawarizmi dilahirkan di Khawarizm (Kheva). Tidak banyak yang bisa diketahui tentang masa kecil beliau, kecuali fakta bahwa kedua orang tuanya pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad. Tanggal lahir dan wafat beliau pun tidak diketahui, kecuali keberadaan serta kecemerlangan karya-karyanya yang dihasil kan di Al-Mamun, Bahgdad dari tahun 813-833 Masehi dan mungkin beliau meninggal dunia pada tahun 840.

Khawarizmi adalah seorang matematikawan, astronom dan seorang ahli ilmu bumi. Beliau mungkin adalah salah seorang ahli matematika yang terbaik yang pernah hidup, memang faktanya ia adalah seorang penemu beberapa cabang dan konsep-konsep dasar Matematika. Setelah Phillip Hitti menerjemahkan karya-karyanya, khawarizmi mampu mempengaruhi perkembangan matematika lebih luas dari penemu-penemu lain di jaman pertengahan. Penemuannya mengenai aljabar sangat fenomenal, bukan saja ia mampu menjabarkan permasalahan matematis dalam suatu sistem persamaan tapi ia juga mampu memberikan analisa solusi dari persamaan linear dan kuadrat, yang akhirnya membuat beliau dikenal sebagai penemu Aljabar. Nama Aljabar sebenarnya diambil dari buku beliau yang terkenal Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Aritmetika yang diperkenalkannya menggabungkan ilmu dari Yunani dan Hindia dan menyertakan pemikiran beliau sendiri tentang dasar-dasar matematika dan ilmu pengetahuan. Juga, ia kegunaan dari sebuah angka ‘0’ yang dikembangkan oleh orang Arab. Kemudian, ia mengembangkan sebuah sistem desimal sehingga mampu menerjemahkan dan mengefisienkan sistem numerasi (pada saat itu lebih dikenal penggunaan angka romawi), algoritma dan algorzim diberi nama oleh beliau. Selanjutnya untuk memperkenalkan sistem angka India (sekarang lebih dikenal dengan angka arab), ia mengembangkan berbagai macam prosedur aritmetik, termasuk operasi pecahan. Dari pemikirannya sistem penomeran india pertama kali diperkenalkan ke bangsa arab dan akhirnya ke eropa, setelah diterjemahkan ke bahasa-bahasa bangsa Eropa. Khawarizm mengembangkan table trigonometri yang berisi fungsi sinus, yang mungkin diperluas ke fungsi tangen oleh Maslama. notasi matematis dari irisan kerucut pun telah disempurnakannya dan juga mengembangkan the calculus of two errors, yang akhirnya menuntunnya menuju konsep-konsep dari sistem differensial. Dalam laporannya juga disebutkan tentang kolaborsinya dengan Mamun al-Rashid dalam suatu pengukuran yang bertujuan untuk mengukur volume dan bentuk permukaan bumi.

Tabel astronomi yang dikembangkan olehnya telah memberikan kontribusi yang amat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dibidang astronomi, yang juga ia rangkumkan dalam sebuah buku. Kontribusi yang besar juga telah ia berikan di bidang geografi, tidak hanya ia mampu merevisi Ptolemy's views didalam ilmu geografi tapi juga mengkoreksinya secara mendalam sebaik peta dunia yang dilukiskannya. Tak kalah besarnya adalah kontribusinya atas alat-alat temuannya yang berkaitan dengan jam, perhitungan matahari dan astrolabe1).

Beberapa bukunya diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad 12. Bahkan, buku-bukunya dibidang aritmetika, Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi, tidak lagi ditemukan dalam bahasa arab namun masih tersimpan rapi dalam bahasa latin. Serta bukunya mengenai aljabar Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, juga diterjemahkan ke dalam bahasa latin di abad ke 12, dan buku inilah yang memperkenalkan ilmu baru tentang aljabar ini ke barat “yang sama sekali belum mengenalnya”. Tabel astronomi juga telah di translasikan kedalam bahasa-bahasa eropa, yang akhirnya diperkenalkan ke China. Bahasan mengenai geografi juga tertuang di Kitab Surat-al-Ard, bersama dengan peta yang dibuatnya, juga telah diterjemahkan. Sebagai tambahan, ia menulis buku tentang kalender yahudi Istikhraj Tarikh al-Yahud, dan dua buah buku mengenai astrolabe. Sebuah buku dengan judul al-Tarikh dan sebuah buku mengenai perhitungan matahari termaktub dalam Kitab al-Rukhmat, tetapi sayangnya kedua buku tersebut tidak diketahui keberadaannya.

Pengaruh dari Khawarizmi dalam perkembangan iptek, umum, matematika, astronomi dan sebagian ilmu bumi, telah dicatat oleh sejarah. Beberapa buku dapat diketemukan dalam berbagai bahasa didunia, dan bahkan, menjadi buku rujukan universitas-universitas sampai abad ke 16. pendekatannya yang sistematis dan logikal, tidak lebih bersifat menyatukan daripada melahirkan pengetahuan di beberapa cabang ilmu pengetahuan, cabang-cabang dari matematika, tapi juga memperkayanya lewat karya-karyanya. Tidak dapat diragukan lagi beliau telah menjadi salah satu tokoh yang mempunyai reputasi dunia melewati semua jaman.(nugi/ummah)



Keterangan:

1) astrolabe adalah suatu alat komputasi kuno yang berguna untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan posisi matahari dan bintang-bintang.

sumber:alhikmah.com
http://s6.invisionfree.com/InspirasiSeni/ar/t128.htm

0 komentar:

Posting Komentar