About Us

Rabu, 26 Mei 2010

TUGAS KELAS G BAGIAN II

MENGGUNAKAN WHILE...DO
program angka;
uses wincrt;
var
i:integer;
begin
i:=10;
while i>2 do begin
i:=i-2;
writeln(i);
end;

hasil running program :
MENGGUNAKAN PROCEDURE DAN FUNCTION
Program fungsi1;
Uses winCrt;
var x, y, z: Real;                                                  {Variabel global}
FUNCTION kali (A,B : Integer) integer;            {mulai fungsi kali}
Var Hasil : integer;                                      {Variabel lokal}
Begin
   Hasil := A * B;
   kali := Hasil;
END;                                      { akhir fungsi kali}
Begin                                      {Program utama}                               
   ClrScr;
   x:= 2;
   y:= 5;
   z := x + y;
  Writeln (z);
  Writeln (kali(2, 5));
  Readln;
End.

hasil running program function

program hitung2;

uses wincrt;

function jumlah(var1,var2:integer):integer;
begin
jumlah:=var1+var2;
end;
function kurang(var1,var2:integer):integer;
begin
kurang:=var1-var2;
end;
function kali(var1,var2:integer):integer;
begin
kali:=var1*var2;
end;
function bagi(var1,var2:integer):real;
begin
bagi:=var1/var2;
end;
procedure kalix(var1,var2:integer;var hasil:integer);
begin
hasil:=var1*var2;
end;


var
hasil,x,var1,var2:integer;
hasilx :real;
begin

write('Masukkan variabel 1 : ');readln(var1);
write('Masukkan variabel 2 : ');readln(var2);
writeln;
writeln('MENU');
writeln('1. Jumlah ');
writeln('2. Kurang ');
writeln('3. Kali ');
writeln('4. Bagi ');
writeln('5. Kali pakai procedure ');
write('Masukkan pilihan anda : ');
readln(x);
if (x=1)then
begin
writeln;
hasil:=jumlah(var1,var2);
writeln('hasil penjumlahan adalah ',hasil);
readln;
end;
if (x=2)then
begin
writeln;
hasil:=kurang(var1,var2);
writeln('hasil pengurangan adalah ',hasil);
readln;
end;
if (x=3)then
begin
writeln;
hasil:=kali(var1,var2);
writeln('hasil perkalian adalah ',hasil);
readln;
end;
if (x=4)then
begin
writeln;
hasilx:=bagi(var1,var2);
writeln('hasil pembagian adalah ',hasilx:6:2);
readln;
end;
if (x=5)then
begin
writeln;
kalix(var1,var2,hasil);
writeln('hasil perkalian adalah ',hasil);
readln;
end;

end.

hasil running :
 sementara ini dulu entar kalau ada lagi ya tak tulis lagi.... tapi kalau misalnya ada yang ingin menambahi sangat di persilahkan.....

TUGAS KELAS G

buat teman-teman kelas G yang kesulitan untuk membuat tugas dari pak sabilal silahkan ambil saja contoh program di bawah ini:

contoh program perulangan FOR
program perulanganFOR;
Uses Crt;
Var
a,b,c : Integer;
bagi : Real;
Begin
Writeln('----------------------------------------------');
Writeln(' a a*a a*a*a 1/a ');
Writeln('----------------------------------------------');
For a := 1 To 10 Do
Begin
b:= a*a;
c:=a*a*a;
bagi := 1/a;
Writeln(a:4,c:10,b:10,bagi:12:3);
End;
Writeln ('----------------------------------------------');
End.

hasil runningannya


 Penggunaan struktur case of
program bangun_dan_ruang;
uses wincrt;
var
Pilihan:byte;
R,L,T,Luas:real;
Begin
R:=0;
L:=0;
T:=0;
ClrScr;
GotoXY(10,2);Writeln('--–> PILIHAN < --');
GotoXY(10,4);Writeln('1.Menghitung Luas Lingkaran');
GotoXY(10,6);Writeln('2.Menghitung Luas Segitiga');
GotoXY(10,8);Writeln('3.Menghitung Luas Bujur Sangkar');
GotoXY(10,20);Write('Pilih Nomer(1-3)?');Read(pilihan);
ClrScr;
case Pilihan of
1:Begin
Write ('Jari-jari lingkaran?');Readln(R);
Luas:=Pi*R*R;
Writeln('Luas Lingkaran=',Luas:9:2);
End;
2:Begin
Write('Panjang sisi alas?');Readln(L);
Write('Tinggi Segitiga?');Readln(T);
Luas:=0.5*L*T;
Writeln;
Writeln('Luas segitiga=',Luas:9:2);
End;
3:Begin
write('Panjang bujur sangkar?');Readln(T);
Write('Lebar bujur sangkar?');Readln(L);
Luas:=T*L;
Writeln;
Writeln('Luas bujur sangkar=',Luas:9:2);
End;
Else
Begin
Writeln('Pilihannya hanya 1,2,atau3');
Writeln('Anda tadi pilih nomer berapa?......Sembarangan aja milih!!!!!!!');
End;
End;
End.

hasil runningannya



menggunakan struktur repeat ...until
program membuat_login;
uses wincrt;

var
username,  password  : string ;
begin
  repeat
    write('username : ');readln(username);
    write('password : ');readln(password);
    writeln('');
  until (username = 'user')and (password ='pass');
  writeln(username, ' , selamat datang');
end.

hasil runningannya :

Rabu, 28 April 2010

TUGAS BU MUJI



untuk kelas G silahkan di gambar  ulang dengan menggunakan visio     

Selasa, 27 April 2010

dari pak sabilal

program membuat_hitung_hitung;
uses crt;
var
a,b:integer;
jumlah:real;
begin
writeln('masukkan angka pertama :');readln(a);
writeln('masukkan angka kedua :');readln(b);
jumlah:=a+b;
writeln('jadi hasil penjumlahannya adalah :',jumlah);
writeln;
readkey;
end.



===Buat temen2 yang ada di kelas G==
selamat mencoba

Sabtu, 17 April 2010

Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Kontekstual

KONSEP belajar aktif sudah dikembangkan oleh Confusius, 2400 tahun yang silam dengan mengemukakan teori sebagai berikut, selanjutnya Mel Silberman dalam bukunya ” Active Learning ”, 101 Strategi Pembelajaran Aktif, 2002 mengembangkan pernyataan Confusius Belajar Aktif sebagai berikut :

Apa yang saya dengar saya lupa.Apa yang saya lihat saya ingat sedikitApa yang saya dengar, lihat dan diskusikan saya mulai mengertiApa yang saya lihat, dengar, diskusikan dan kerjakan saya dapat pengetahuan dan ketram-pilanApa yang saya ajarkan saya kuasai. Setiap siswa mempunyai gaya yang berbada dalam belajar. Perbedaan yang dimiliki siswa tersebut oleh Bobbi Deporter ( 1992 ) dinamakan sebagai unsur modalitas belajar. Dalam proses pembelajaran kontekstual, setiap guru harus memahami tipe belajar dalam dunia siswa, artinya guru perlu menyesuaikan gaya mengajar tehadap gaya belajar siswa.

Dalam proses pembelajaran konvensional, hal ini sering terlupakan sehingga proses pembelajaran tak ubahnya sebagai proses pemaksaan kehendak, yang menurut Paulo Freire sebagai sistem penindasan. Kearifan siswa tidak saja dalam menerima informasi tetapi juga dalam memproses informasi tersebut secara efektif, otak membantu melaksanakan refleksi baik secara eksternal maupun internal.

Belajar secara pasif tidak ” hidup ”, karena siswa mengalami proses tanpa rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan dan tanpa daya tarik pada hasil, sedangkan secara aktif siswa dituntut mencari sesuatu sehingga dalam pembelajaran seluruh potensi siswa akan terlibat secara optimal.Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi setiap guru manakala menggunakan model pembelajaran kontekstual :1. Siswa dalam pembelajaran dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan organisme yang sementara berada pada tahap – tahap perkem-bangan. Kemampuan belajar akan sangat ditentukan oleh tikat per-kembangan dan pengalaman me-reka. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ” penguasa ” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkem-bangannya.

2. Siswa memiliki kecenderungan untuk belajar hal baru dan penuh tantangan. Kegemaran anak adalah mencoba hal – hal yang dianggap aneh dan baru. Oleh karena itulah belajar bagi mereka adalah mencoba memecahkan setiap persoalan yang menantang. Dengan demikian, guru berperan dalam memilih bahan bahan belajar yang dianggap penting untuk dipelajari oleh siswa.

3. Belajar bagi siswa adalah proses mencari keterkaitan atau keterhubungan antara hal – hal yang baru dengan hal – hal yang sudah di ketehui. Dengan demikian, peranan guru adalah membantu agar setiap siswa mampu menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan pengalaman sebelumnya.

4.Belajar bagi anak adalah proses penyempurnaan skema yang telah ada ( asimilasi ) atau proses pembentukan skema ratu atau ( akomodasi ), dengan demi-kian tugas guru adalah memfasilitasi ( mempermudah ) agar anak mampu melakukan proses asimilasi dan proses akomodasi. Pendekatan pembelajaran kontekstual atau CTL diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalaminya. Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi kehidupannya nanti. Dalam kelas kontekstual, guru berusaha membantu siswa mencapai tujuan.

Maksudnya guru lebih bannyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan ketrampilan yang baru bagi siswa. Pengetahuan dan ketrampilan diperoleh dengan menemukan sendiri bukan apa kata guru. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide – ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi – strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa tangga yang dapat membantu siswa mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi, namun harus diupayakan agar siswa sendiri yang memanjat tangga tersebut. Semoga


Sumber : http://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidikan/guru-dan-siswa-dalam-pembelajaran-kontekstual/

Selasa, 13 April 2010

The Beauty of MatheMazic

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321


1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10= 1111111111


9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888


Brilliant, isn't it?
And finally, take a look at this symmetry:


1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111=123456789 87654321

Selasa, 06 April 2010

Definisi Bandiwith

* Bandwith adalah besaran lalu lintas data yang diperbolehkan melalui website anda ke seluruh internet. Besaran bandwidth yang bisa disediakan perusahaan hosting ditentukan oleh koneksi jaringan mereka, baik yang melalui internal data center mereka maupun ke eksternal yaitu internet publik.

* Bandwidth besaran transfer data yang diperbolehkan dalam suatu paket hosting. Misalnya anda memiliki halaman web sebesar 48KB, maka setiap pengunjung halaman web anda yang membuka halaman tersebut akan mengunduh/download informasi/data sebesar 48 KB ke komputer mereka. Jika ada 100 pengunjung ke halaman tersebut maka telah terjadi transfer data sebesar 4800 KB dari server dimana file anda berada ke komputer pengunjung. Jadi Bandwidth adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan besaran data yang telah ditransfer keluar dari kuota space hosting anda.[/b]

* Karena besar bandwidth yang disewa dengan jumlah terminal yang menggunakannya berada di bawah standar kenyamanan. Misal bandwidth yang anda sewa 256kbps dan terminal yang lagi konek ke internet 50, maka rata-rata (jika memang rata) akan mendapat 256/50 = 5.12 kbps. Ini berada dalam level ketidaknyamanan berinternet (<10kbps), jika sekedar dikaitkan dengan bandwidth saja. Saran cara mengatasinya : tentu dengan menaikkan besar bandwidth yg disewa. Sejumlah provider untuk kalangan corporate menawarkan bandwidth mulai dari 64kbps, 128kbps, 256kbps, 512kbps, 1Mbps, dan seterusnya. Tawaran besaran bandwidth ini juga diiringi dengan tawaran rasio-nya seperti : 1:1 (clear), 1:4, 1:8, 1:16 dan seterusnya. Akhirnya anda juga akan ditawari dengan sejumlah cara (media) koneksi jika memang alternatif lain dimiliki oleh provider tersebut, katakanlah apakah melalui: wireless, kabel atau fo. * Karena sejumlah terminal/user menggunakan bandwidth melebihi jatah rata2 yang semestinya, sehingga sebagian user kehilangan jatah nyamannya. Misal bandwidth yang disewa 256kbps dan terminal yang lagi menggunakan hanya 20, berarti rata2 semestinya mendapat 256kbps/20 = 12.8kbps, dan ini berada dalam zona kenyamanan (>10kbps). Tetapi ternyata ada beberapa user yang aktivitasnya sangat mnyedot bandwidth, misal aktivitas download, upload dan turunannya yg semacam itu, maka terganggulah kenyamanan teman2 lain sesama komunitas.

Saran cara mengatasinya : Setiap user diberitahu agar mau menahan nafsu downloadnya atau gunakan bandwidth/user/service management, yaitu semacam aplikasi yg diletakkan di server yg dapat mengontrol bandwidth, dan service yg digunakan oleh setiap user/client.

* Bandwidth yang disewa cukup besar (misal 384kbps) tetapi oleh karena tidak clear (1 : 1) maka bandwidth tersebut berbagi pakai dengan tetangga sebelah. Misal jika anda menyewa bandwidth 1:4, ini artinya ada 3 tetangga lain di luar corporate anda yg juga menggunakan jatah tersebut. Layanan Spedol yang ditawarkan PT. *elkom kabarnya ( dari hasil ngobrol dgn salah seorang petugas lapangan) ternyata memiliki ratio 1:8. Beberapa provider internet [swasta] umumnya secara terang2 an menyatakan pilihan (menu) ratio bandwidth yang diperdagangkannya.

Saran cara mengatasinya : Sewa-lah bandwidth yg clear (1:1), atau jika tidak mampu berdoalah agar tetangga anda di sebelah (untuk 1:8 berarti anda memiliki 7 tetangga) tidak menggunakan internet seheboh (serakus) para user di corporate anda.

* Karena traffik internet secara keseluruhan (situasi di tengah perjalanannya) memang lagi padat. Internet adalah interkoneksi berbagai jaringan melalui suatu device utama yg disebut dengan router. Perjalanan data menuju tujuannya akan ditransfer melalui satu router ke router lain. Jika router2 tersebut gagal menentukan jalur terbaik bagi lintasan data anda, maka bisa saja data tersebut berputar dari satu lokasi ke lokasi lain sebelum [benar-benar]tiba ke tujuannya.

Saran cara mengatasinya:Biasakan baca bismillah setiap di awal bekerja, Artinya berdoalah agar setiap data milik anda akan melewati jalur yg lurus dan benar, dan diridhai-NYA.:matabelo

* Karena server yg sedang anda akses dalam kondisi sangat sibuk dalam melayani client lain yg juga turut mengakses. Misal anda lagi mengakses server *ahoo dan pada saat yg sama sejumlah besar user lain juga mengakses server *ahoo tersebut sehingga jadinya anda mendapat waktu antrian yg cukup lama.

Saran cara mengatasinya:Jangan ngotot utk mengakses server yg lagi sibuk. Gitu aja kok repot. Tapi biasanya untuk server yg berlevel profesional pasti kinerja dari server tersebut selalu di-upgrade oleh pengelolanya.

* Karena komputer yg anda gunakan terjangkiti penyakit malicious program (virus, trojan dan sejenisnya) yg mampu me-lemotkan akses anda. Sejumlah manusia2 (programmer) berbakat telah memproduksi program yang sifatnya dapat melemahkan bahkan merusak sistem. Katakanlah mereka adalah manusia2 hebat yg beraliran hitam dan kita2 adalah korban kehebatan sekaligus kehitaman mereka.

Saran cara mengatasinya:Cara paling ampuh agar komputer anda tak terjangkiti ”virus” dari internet adalah dengan menjauhkan komputer anda dari internet itu sendiri. Ini saran serius lho, sebab saran ini direkomendasi oleh William Stalling sendiri sebagai salah satu ahli yg buku2 IT-nya banyak dipakai dimana2. Saran lain anda diharap berhati2 dalam memilih server yg dikunjungi, karena beberapa situs seringkali memasang perangkap untuk pengunjungnya. Dan terakhir, pasang juga program anti virus yg anda percayai.

* Karena provider jasa internet belum paham untuk bermain jujur. Mereka ibaratnya menggunakan timbangan palsu, di alat timbangannya 1 kilogram padahal aslinya 800 gram. Dalam hal ini kita sendiri sebagai user juga kesulitan untuk membuktikannya. Tau kenapa ? Karena sampai saat ini tidak ada alat pengukur bandwidth yang standar atau yg disetujui bersama, cmiiw.

Saran cara mengatasinya : Jika anda (corporate anda) profesional maka buatlah MoU yg detail (berpihak ke anda) sebelum deal transaksi benar2 terjadi. Atau dengarkan (koleksi) keluhan2 pelanggan sebelumnya terhadap provider tersebut. Tetapi biasanya, semakin jujur sang provider maka semakin mahal harga kestabilan bandwidth yg ditawarkannya. Kejujuran di jaman ini memang mahal

* Karena ukuran kenyamanan berinternet anda di atas rata2. Dalam hal ini kenyamanan bisa berarti waktu transfer dan bisa juga ditambah dengan kstabilan koneksi.

Saran cara mengatasinya : Kalo anda membutuhkan koneksi broadband yakinkan bahwa anda memang benar2 membutuhkannya(menurut FCC broadband adalah bandwidth 200kbps ke atas, tentu saja ukuran ini untuk per satu koneksi, bukan keroyokan). Koneksi kualitas broadband terutama dibutuhkan untuk layanan data streaming semacam aplikasi video conference. Apakah anda membutuhkan itu ? Jika tidak, fokuskan aja pada kstabilan koneksi anda.

kalau ingin melihat ukuran bandwith coba aja buka ini www.speedtest.net atau http://bwmeter.i2.co.id/


sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3090811

Rabu, 31 Maret 2010

BAHAYA PHISING

Keterkaitan SSN dan Kasus Phising


DEFINISI & TEKNIK PHISHING

Dalam era digital world seperti saat ini, kita harus lebih berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi kita ke dalam bentuk medium digital. Di atas hanyalah segelintir contoh dari bencana yang mungkin timbul akibat serangan phishing. Terjemahan dari definisi phishing itu sendiri menurut situs wikipedia adalah: sebuah kegiatan kriminal yang bertujuan untuk menipu pengguna Internet demi mendapatkan informasi sensitif seperti username, password dan informasi kartu kredit lainnya melalui sebuah komunikasi elektronik dengan cara menyamar sebagai sebuah entitas yang dapat dipercaya. Kata phishing itu sendiri juga merupakan plesetan dari kata fishing yang artinya ‘memancing’ dan memang serangan jenis ini dilakukan dengan cara memancing korban untuk memberikan informasi yang diperlukan dengan memberikan ‘umpan’ berupa penyamaran yang seolah-olah layak dipercaya. Kasus phishing yang pernah populer di Indonesia menimpa Bank Central Asia (BCA) di tahun 2001, dimana pada saat itu para pengguna fasilitas ebanking yang melakukan kesalahan dalam pengetikkan (typo) alamat web klikbca.com secara ’sukarela’ memberikan informasi sensitif mereka kepada si hacker.
Kata phishing adalah sebuah akronim singkatan dari Password Harvesting Fishing, yang artinya kurang lebih adalah memancing untuk mengumpulkan password. Berikutnya muncul banyak pertanyaan antara lain: Password apa yang dimaksud? Memancing bagaimana? Apa dan siapa saja yang bisa jadi korban? Siapa pelakunya? Bagaimana cara menghindari phishing? Mari kita bahas satu persatu.
Dari manakah kata phishing datang? Kata phishing datang dari analogi pengguna internet nakal yang menggunakan tipuan email untuk ‘fishing’ atau memancing password dan data finansial dari lautan pengguna internet. Sedangkan “Ph” adalah pengganti huruf hacker untuk “f” dan merupakan huruf pertama dari kata asal hacking, yaitu “phreaking”.
Pengertian Phishing dan Phisher
Phishing yaitu aktivitas seseorang untuk mendapatkan informasi rahasia user dengan cara menggunakan email dan situs web yang menyerupai aslinya atau resmi. Informasi rahasia yang diminta biasanya berupa password account atau nomor kartu kredit,SSN, detail pembayaran dll.
Phisher adala pelaku dari phishing. Phisher kadang dapat menggunakan email,banner atau popup window untuk menipu user ke suatu situs web palsu, dimana disana user diminta untuk memberikan informasi pribadinya.
Target
Target phishing adalah kecerobohan dan ketidaktelitian para pengguna jasa situs-situs jual-beli online, internet banking, online shopping dan sejenisnya yang melibatkan transaksi secara online melalui situs internet atau layanan telepon selular.
Serangan Phising Pada Pelanggan Bank Di Indonesia
Sekarang sudah mulai banyak serangan Phising pada pelanggan / customer bank-bank di Indonesia, seperti kasus phising bank Niaga.
Biasanya penjahat kirim e-mail /telpon yang seakan-akan dari bank menanyakan nomor account, atau user ID atau password dan detil lain.
Bisa juga menyuruh sang pelanggan untuk mengunjungi website bank yang palsu / dibuat oleh para penjahat. Cara terbaru mereka memakai cache dari search engine seperti google.
Hati-hati kalau terima e-mail / telpon dari bank karena belum tentu pihak bank yang telpon / kirim, tetapi komplotan penjahat. Jangan sembarangan buka website bank. Pastikan website bank yang asli.
Dari Detikinet:
“Aksi pencurian identitas (phising) yang mengincar nasabahnya membuat pihak Bank Niaga mengambil langkah preventif. Investigasi pun dilakukan untuk melacak si pelaku.
Bahkan menurut Paul S. Hasjim, Head of IT & System Bank Niaga, pihaknya telah mengarah ke tindakan konklusif (kesimpulan) untuk mengungkap si pelaku. “Pelakunya bukan dari Jakarta, tapi tetap dari Indonesia,” ujarnya, ketika dihubungi detikINET, Senin (4/2/2008).
Sayangnya, Paul tidak bisa membocorkan lebih detail mengenai hasil penyelidikan pihaknya ini. Dalam penyelidikan yang sudah dilakukan sejak beberapa minggu lalu ini pun, Bank Niaga belum melibatkan pihak kepolisian. “Nanti kalau sudah melibatkan penangkapan, kita akan libatkan polisi,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Paul juga ingin menghimbau bagi para nasabah yang menerima e-mail tersebut untuk waspada. “Soalnya ini data sensitif, lagi juga verifikasi data semacam username dan password gak mungkin kita mengumumkannya hanya lewat e-mail, pakai telepon saja masih kurang terjamin,” tukasnya.
Pencegahan
Identity pencurian, atau orang lain mencuri informasi pribadi untuk mendapatkan melanggar hukum, adalah masalah yang berkembang dalam masyarakat kita. Federal Trade Commission memperkirakan bahwa sebanyak 9 juta orang Amerika memiliki identitas mereka dicuri setiap tahun. Realitas yang menyedihkan kehidupan elektronik kita hari ini adalah pencurian identitas dapat dan mungkin terjadi pada Anda. Namun, bersenjata dengan sedikit pengetahuan dan beberapa langkah preventif, kamu akan menjadi jauh lebih terlindungi daripada banyak orang yang menjadi korban kejahatan serius ini setiap tahun.
1. Memantau semua laporan keuangan Anda online secara teratur (pernyataan dari bank Anda, pemegang hipotek, broker, dll). Jika secara rutin setiap log in ke account Anda terdengar seperti sedikit nyeri, situs gratis seperti www. mint. com bisa menjadi pilihan untuk membantu Anda melacak semua rekening keuangan Anda dalam satu tempat (dan juga membantu anda anggaran uang Anda secara gratis – a nice bonus!)
2. Menyimpan semua catatan keuangan Anda (memeriksa, tabungan, hipotek tagihan, laporan kartu kredit, dll) terorganisir dan dengan cara yang sangat aman dan tempat yang aman.
3. Aman menghancurkan setiap dokumen atau transaksi keuangan kuitansi Anda dont perlu terus lagi. Insinerasi atau mesin penghancur kertas memotong salib harus melakukan trik.
4. Anda tidak pernah memberikan Nomor Jaminan Sosial (SSN) atau informasi pribadi swasta lainnya secara online atau di telepon tanpa mengetahui dengan pasti bahwa Anda memang berhubungan dengan bisnis yang sah yang memerlukan informasi ini. Dalam banyak kasus, tidak ada alasan untuk menyediakannya. Pertanyaan siapa saja yang meminta untuk itu

Sumber : http://apaansiih.ngeblogs.com/2010/03/06/keterkaitan-ssn-dan-kasus-phising/

Selasa, 30 Maret 2010

Mohammad Bin Musa al Khawarizmi, Bapak Aljabar Dunia

Abu Abdullah Mohammad Ibn Musa al-Khawarizmi dilahirkan di Khawarizm (Kheva). Tidak banyak yang bisa diketahui tentang masa kecil beliau, kecuali fakta bahwa kedua orang tuanya pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad. Tanggal lahir dan wafat beliau pun tidak diketahui, kecuali keberadaan serta kecemerlangan karya-karyanya yang dihasil kan di Al-Mamun, Bahgdad dari tahun 813-833 Masehi dan mungkin beliau meninggal dunia pada tahun 840.

Khawarizmi adalah seorang matematikawan, astronom dan seorang ahli ilmu bumi. Beliau mungkin adalah salah seorang ahli matematika yang terbaik yang pernah hidup, memang faktanya ia adalah seorang penemu beberapa cabang dan konsep-konsep dasar Matematika. Setelah Phillip Hitti menerjemahkan karya-karyanya, khawarizmi mampu mempengaruhi perkembangan matematika lebih luas dari penemu-penemu lain di jaman pertengahan. Penemuannya mengenai aljabar sangat fenomenal, bukan saja ia mampu menjabarkan permasalahan matematis dalam suatu sistem persamaan tapi ia juga mampu memberikan analisa solusi dari persamaan linear dan kuadrat, yang akhirnya membuat beliau dikenal sebagai penemu Aljabar. Nama Aljabar sebenarnya diambil dari buku beliau yang terkenal Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Aritmetika yang diperkenalkannya menggabungkan ilmu dari Yunani dan Hindia dan menyertakan pemikiran beliau sendiri tentang dasar-dasar matematika dan ilmu pengetahuan. Juga, ia kegunaan dari sebuah angka ‘0’ yang dikembangkan oleh orang Arab. Kemudian, ia mengembangkan sebuah sistem desimal sehingga mampu menerjemahkan dan mengefisienkan sistem numerasi (pada saat itu lebih dikenal penggunaan angka romawi), algoritma dan algorzim diberi nama oleh beliau. Selanjutnya untuk memperkenalkan sistem angka India (sekarang lebih dikenal dengan angka arab), ia mengembangkan berbagai macam prosedur aritmetik, termasuk operasi pecahan. Dari pemikirannya sistem penomeran india pertama kali diperkenalkan ke bangsa arab dan akhirnya ke eropa, setelah diterjemahkan ke bahasa-bahasa bangsa Eropa. Khawarizm mengembangkan table trigonometri yang berisi fungsi sinus, yang mungkin diperluas ke fungsi tangen oleh Maslama. notasi matematis dari irisan kerucut pun telah disempurnakannya dan juga mengembangkan the calculus of two errors, yang akhirnya menuntunnya menuju konsep-konsep dari sistem differensial. Dalam laporannya juga disebutkan tentang kolaborsinya dengan Mamun al-Rashid dalam suatu pengukuran yang bertujuan untuk mengukur volume dan bentuk permukaan bumi.

Tabel astronomi yang dikembangkan olehnya telah memberikan kontribusi yang amat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dibidang astronomi, yang juga ia rangkumkan dalam sebuah buku. Kontribusi yang besar juga telah ia berikan di bidang geografi, tidak hanya ia mampu merevisi Ptolemy's views didalam ilmu geografi tapi juga mengkoreksinya secara mendalam sebaik peta dunia yang dilukiskannya. Tak kalah besarnya adalah kontribusinya atas alat-alat temuannya yang berkaitan dengan jam, perhitungan matahari dan astrolabe1).

Beberapa bukunya diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad 12. Bahkan, buku-bukunya dibidang aritmetika, Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi, tidak lagi ditemukan dalam bahasa arab namun masih tersimpan rapi dalam bahasa latin. Serta bukunya mengenai aljabar Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, juga diterjemahkan ke dalam bahasa latin di abad ke 12, dan buku inilah yang memperkenalkan ilmu baru tentang aljabar ini ke barat “yang sama sekali belum mengenalnya”. Tabel astronomi juga telah di translasikan kedalam bahasa-bahasa eropa, yang akhirnya diperkenalkan ke China. Bahasan mengenai geografi juga tertuang di Kitab Surat-al-Ard, bersama dengan peta yang dibuatnya, juga telah diterjemahkan. Sebagai tambahan, ia menulis buku tentang kalender yahudi Istikhraj Tarikh al-Yahud, dan dua buah buku mengenai astrolabe. Sebuah buku dengan judul al-Tarikh dan sebuah buku mengenai perhitungan matahari termaktub dalam Kitab al-Rukhmat, tetapi sayangnya kedua buku tersebut tidak diketahui keberadaannya.

Pengaruh dari Khawarizmi dalam perkembangan iptek, umum, matematika, astronomi dan sebagian ilmu bumi, telah dicatat oleh sejarah. Beberapa buku dapat diketemukan dalam berbagai bahasa didunia, dan bahkan, menjadi buku rujukan universitas-universitas sampai abad ke 16. pendekatannya yang sistematis dan logikal, tidak lebih bersifat menyatukan daripada melahirkan pengetahuan di beberapa cabang ilmu pengetahuan, cabang-cabang dari matematika, tapi juga memperkayanya lewat karya-karyanya. Tidak dapat diragukan lagi beliau telah menjadi salah satu tokoh yang mempunyai reputasi dunia melewati semua jaman.(nugi/ummah)



Keterangan:

1) astrolabe adalah suatu alat komputasi kuno yang berguna untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan posisi matahari dan bintang-bintang.

sumber:alhikmah.com
http://s6.invisionfree.com/InspirasiSeni/ar/t128.htm

Selasa, 09 Maret 2010

Sejarah Asal Mula Ilmu Nahwu

Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik berupa komunikasi atau informasi. Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu? simak artikel berikut.

Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika mereka berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior, para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya. Namun ketika islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi, terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi perdagangan dan pendidikan, menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan bahasa non Arab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang.

Dari kondisi inilah mendorong adanya pembuatan kaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang Arab yang fasih yang bisa dijadikan rujukan dalam mengharakati bahasa Arab, sehingga muncullah ilmu pertama yang dibuat untuk menyelamatkan Bahasa Arab dari kerusakan, yang disebut dengan ilmu Nahwu. Adapun orang yang pertama kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari Bani Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Ali Bin Abi Thalib.

Terdapat suatu kisah yang dinukil dari Abul Aswad Ad-Duali, bahwasanya ketika ia sedang berjalan-jalan dengan anak perempuannya pada malam hari, sang anak mendongakkan wajahnya ke langit dan memikirkan tentang indahnya serta bagusnya bintang-bintang. Kemudian ia berkata,

Ù…َا Ø£َØ­ْسَÙ†ُ السَّÙ…َاءِ

“Apakah yang paling indah di langit?”

Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkan kalimat tanya. Kemudian sang ayah mengatakan,

Ù†ُجُÙˆْÙ…ُÙ‡َا ÙŠَا بُÙ†َÙŠَّØ©ُ

“Wahai anakku, Bintang-bintangnya”

Namun sang anak menyanggah dengan mengatakan,

اِÙ†َّÙ…َا اَرَدْتُ التَّعَجُّبَ

“Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman”

Maka sang ayah mengatakan, kalau begitu ucapkanlah,

Ù…َا اَØ­ْسَÙ†َ السَّÙ…َاءَ

“Betapa indahnya langit.”

Bukan,

Ù…َا اَØ­ْسَÙ†ُ السَّÙ…َاءِ

“Apakah yang paling indah di langit?”

Dengan memfathahkan hamzah…

****

Dikisahkan pula dari Abul Aswad Ad-Duali, ketika ia melewati seseorang yang sedang membaca al-Qur’an, ia mendengar sang qari membaca surat At-Taubah ayat 3 dengan ucapan,

Ø£َÙ†َّ اللهَ بَرِىءٌ Ù…ِّÙ†َ الْÙ…ُØ´ْرِÙƒِينَ ÙˆَرَسُولِÙ‡ُ

Dengan mengkasrahkan huruf lam pada kata rasuulihi yang seharusnya di dhommah. Menjadikan artinya “…Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan rasulnya..” hal ini menyebabkan arti dari kalimat tersebut menjadi rusak dan menyesatkan.

Seharusnya kalimat tersebut adalah,

Ø£َÙ†َّ اللهَ بَرِىءٌ Ù…ِّÙ†َ الْÙ…ُØ´ْرِÙƒِينَ ÙˆَرَسُÙˆْÙ„ُÙ‡ُ

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.”

Karena mendengar perkataan ini, Abul Aswad Ad-Duali menjadi ketakutan, ia takut keindahan Bahasa Arab menjadi rusak dan gagahnya Bahasa Arab ini menjadi hilang, padahal hal tersebut terjadi di awal mula daulah islam. Kemudian hal ini disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib, sehingga ia memperbaiki keadaan ini dengan membuat pembagian kata, bab inna dan saudaranya, bentuk idhofah (penyandaran), kalimat ta’ajjub (kekaguman), kata tanya dan selainnya, kemudian Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad Adduali,

اُÙ†ْØ­ُ Ù‡َØ°َا النَّØ­ْÙˆَ

“Ikutilah jalan ini”

Dari kalimat inilah, ilmu kaidah Bahasa Arab disebut dengan ilmu nahwu. (Arti nahwu secara bahasa adalah arah )

Kemudian Abul Aswad Ad-Duali melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah tersebut dengan bab-bab lainnya sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi.

Kemudian, dari Abul Aswad Ad-Duali inilah muncul ulama-ulama Bahasa Arab lainnya, seperti Abu Amru bin ‘alaai, kemudian al Kholil al Farahidi al Bashri ( peletak ilmu arudh dan penulis mu’jam pertama) , sampai ke Sibawai dan Kisai (pakar ilmu nahwu, dan menjadi rujukan dalam kaidah Bahasa Arab).

Seiring dengan berjalannya waktu, kaidah Bahasa Arab berpecah belah menjadi dua mazhab, yakni mazhab Basrah dan Kuufi (padahal kedua-duanya bukan termasuk daerah Jazirah Arab). Kedua mazhab ini tidak henti-hentinya tersebar sampai akhirnya mereka membaguskan pembukuan ilmu nahwu sampai kepada kita sekarang.

Demikianlah sejarah awal terbentuknya ilmu nahwu, di mana kata nahwu ternyata berasal dari ucapan Khalifah Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Referensi:
Al-Qowaaidul Asaasiyyah Lil Lughotil Arobiyyah
Sumber : http://badar.muslim.or.id/artikel/sejarah-asal-mula-ilmu-nahwu.html

Selasa, 26 Januari 2010

Algoritma Komputer

1. Apa Itu Algoritma?
• Definisi
– Urutan langkah-langkah untuk memecahkan masalah
– Kamus Besar Bahasa Indonesia:
Algoritma adalah urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah
• Algoritma dibutuhkan untuk memerintah komputer mengambil langkah-langkah tertentu dalam menyelesaikan masalah.
2. Penulisan Algoritma
• Dalam bahasa natural (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan bahasa manusia lainnya)
– Tapi sering membingungkan (ambiguous)
• Menggunakan flow chart (diagram alir)
– Bagus secara visual akan tetapi repot kalau algoritmanya panjang
• Menggunakan pseudo-code
– Sudah lebih dekat ke bahasa pemrograman, namun sulit dimengerti oleh orang yang tidak mengerti pemrograman.
Contoh:
• Requirement
– Buat sebuah algoritma untuk memilih bilangan terbesar dari 3 buah bilangan
– Nantinya ini bisa digeneralisir menjadi n buah bilangan.
3. Algoritma Dalam Bahasa Natural
1. Ambil bilangan pertama dan set maks sama dengan bilangan pertama
2. Ambil bilangan kedua dan bandingkan dengan maks
3. Apa bila bilangan kedua lebih besar dari maks, set maks sama dengan bilangan kedua
4. Ambil blangan ketiga dan bandingan dengan maks
5. Apabila bilangan ketiga lebih besar dari maks, set maks sama dengan bilangan ketiga
6. Variabel maks berisi bilangan terbesar. Tayangkan hasilnya.
4. Algoritma dengan pseudo-code
maks ? bilangan pertama
if (maks < bilangan kedua)
maks ? bilangan kedua
if (maks < bilangan ketiga)
maks ? bilangan ketiga
5. Aspek Penting dari Algoritma
1. Finiteness
• Algoritma harus berhenti after a finite number of steps
2. Definiteness
• Setiap langkah harus didefinisikan secara tepat, tidak boleh membingungkan (ambiguous)
3. Input
• Sebuah algoritma memiliki nol atau lebih input yang diberikan kepada algoritma sebelum dijalankan
4. Output
• Sebuah algoritma memiliki satu atau lebih output, yang biasanya bergantung kepada input
5. Effectiveness
• Setiap algoritma diharapkan miliki sifat efektif

http://www.nusinau.com/algoritma-komputer/

Senin, 25 Januari 2010

Rekor dunia yang sampai saat ini masih dipegang indonesia

Disamping beberapa kekurangan yang melekat di tanah air kita
Indonesia, nternyata ada puluhan rekor dunia yang patut kita banggakan
sebagai bangsa Indonesia karena sampai saat ini belum ada yang
mampu memecahkan rekor tersebut.

Berikut daftar 24 rekor dunia yang dimiliki Indonesia.

Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang
terdiri dari 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi
nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni) .
Disini ada 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu : Kalimantan (pulau
terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km2), Sumatera (473.606
km2) dan Papua (421.981 km2).


Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan
seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir
25% panjang pantai di dunia.


Pulau Jawa adalah pulau terpadat di dunia dimana sekitar 60% hampir
penduduk Indonesia (sekitar 130 jt jiwa) tinggal di pulau yang
luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah RI.


Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di
dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua
saja terdapat 270 suku.


Negara dengan bahasa daerah yang terbanyak, yaitu, 583 bahasa dan
dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa di
Indonesia . Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia walaupun bahasa
daerah dengan jumlah pemakai terbanyak di Indonesia adalah bahasa
Jawa.


Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia. Jumlah pemeluk
agama Islam di Indonesia sekitar 216 juta jiwa atau 88% dari penduduk
Indonesia . Juga memiliki jumlah masjid terbanyak dan Negara asal
jamaah haji terbesar di dunia.

Monumen Budha (candi) terbesar di dunia adalah Candi Borobudur di
Jawa Tengah dengan tinggi 42 meter (10 tingkat) dan panjang relief
lebih dari 1 km. Diperkirakan dibuat selama 40 tahun oleh Dinasti
Syailendra pada masa kerajaan Mataram Kuno (750-850).

Tempat ditemukannya manusia purba tertua di dunia, yaitu :
Pithecanthropus Erectus’¬ yang diperkirakan berasal dari 1,8 juta
tahun yang lalu.

Republik Indonesia adalah Negara pertama yang lahir sesudah
berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945. RI merupakan Negara ke
70 tertua di dunia.


Indonesia adalah Negara pertama (hingga kini satu-satunya) yang
pernah keluar dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tgl 7
Januari 1965. RI bergabung kembali ke dalam PBB pada tahun 1966.
Tim bulutangkis Indonesia adalah yang terbanyak merebut lambang
supremasi bulutangkis pria, Thomas Cup, yaitu sebanyak 13 x (pertama
kali th 1958 & terakhir 2002).


Indonesia adalah penghasil gas alam cair (LNG) terbesar di dunia (20%
dari suplai seluruh dunia) juga produsen timah terbesar kedua.
Indonesia menempati peringkat 1 dalam produk pertanian, yaitu :
cengkeh (cloves) & pala (nutmeg), serta no.2 dalam karet alam
(Natural Rubber) dan minyak sawit mentah (Crude Palm Oil).


Indonesia adalah pengekspor terbesar kayu lapis (plywood), yaitu
sekitar 80% di pasar dunia.

Terumbu Karang (Coral Reef) Indonesia adalah yang terkaya (18% dari
total dunia).


Indonesia memiliki species ikan hiu terbanyak didunia yaitu 150
species.


Biodiversity Anggrek terbeser didunia : 6 ribu jenis anggrek, mulai
dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum)
sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk
Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua.


Memiliki hutan bakau terbesar di dunia. Tanaman ini bermanfaat ntuk
mencegah pengikisan air laut/abrasi.


Binatang purba yang masih hidup : Komodo yang hanya terdapat di pulau
Komodo, NTT adalah kadal terbesar di dunia. Panjangnya bias mencapai
3 meter dan beratnya 90 kg.


Rafflesia Arnoldi yang tumbuh di Sumatera adalah bunga terbesar di
dunia. Ketika bunganya mekar, diameternya mencapai 1 meter.

Memiliki primata terkecil di dunia , yaitu Tarsier Pygmy (Tarsius
Pumilus) atau disebut juga Tarsier Gunung yang panjangnya hanya 10
cm. Hewan yang mirip monyet dan hidupnya diatas pohon ini terdapat di
Sulawesi.

Tempat ditemukannya ular terpanjang di dunia yaitu, Python
Reticulates sepanjang 10 meter di Sulawesi.

Ikan terkecil di dunia yang ditemukan baru-baru ini di rawa-rawa
berlumpur Sumatera. Panjang 7,9 mm ketika dewasa atau kurang lebih
sebesar nyamuk. Tubuh ikan ini transparan dan tidak mempunyai tulang
kepala.

Minggu, 24 Januari 2010

Nabi Muhammad SAW di Mata Para Tokoh Dunia

MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA)
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia… Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.
Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936.)
“Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa – beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut.”
Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil ’sang penyelamat kemanusiaan”

“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia: Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini.
“Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.
Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan ke keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA DEKADE.”
MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKIN G OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)
Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama. (hal. 33). Lamar tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: “Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.
Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah m erubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa… Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang orator, apostle (hawariyyun, 12 orang pengikut Yesus-pen.), prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”
Lamar tine, HISTOIRE DE LA TURQUIE, Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277
“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang saja misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.
Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang – semua menjadi satu.
Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut -hanya dengan kepribadian seperti dia-lah keagungan seperti ini dapat diraih.”
K. S. RAMAKRISHNA RAO, Professor Philosophy dalam bookletnya, “Muhammad, The Prophet of Islam”
Kepribadian Muhammad, hhmm sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja: betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad s ang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu,
Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.
Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.
PROF. (SNOUCK) HURGRONJE
Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.
Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.
THOMAS CARLYLE in his HEROES AND HEROWORSHIP
Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Baduy) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.
“Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. “Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia.
EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking on the profession of ISLAM
Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama (HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES, London, 1870, p. 54).
Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.
SAROJINI NAIDU, penyair terkenal India (S. Naidu, IDEALS OF ISLAM, vide Speeches & Writings, Madras, 1918, p. 169):
Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkan demokrasi; di setiap masjid, ketika adzan dikumandangkan dan jemaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui: ‘Allah Maha BesarE.. Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara.
DIWAN CHAND SHARMA
“Muhammad adalah sosok penuh kebaikan, pengaruhnya dirasakkan dan tak pernah dilupakan orang-orang terdekatnya. (D.C. Sharma, THE PROPHETS OF THE EAST, Calcutta, 1935, pp. 12)
James A. Michener, “Islam: The Misunderstood Religion,” in READER’S DIGEST (American edition), May 1955, pp. 68-70.
Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.
“Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi2 dan ragu2 karena menyadari kelemahannya. Tapi “Baca adalah perintah yang diperolehnya, -dan meskipun sampai saat ini diyakini bahwa Muhammad tidak bisa membaca dan menulis dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: “Tiada tuhan selain Tuhan.
“Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: “Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.
“Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar-pen. ) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa: ‘Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Tuhan-lah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya (Ayat terkait: Q.S. Al Imran, 144 – pen.)
W. Montgomery Watt, MOHAMMAD AT MECCA, Oxford, 1953, p. 52.
“Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad.
Annie Besant, THE LIFE AND TEACHINGS OF MUHAMMAD, Madras, 1932, p. 4.
“Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasa kan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya mersakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”
Bosworth Smith, MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM, London, 1874, p. 92.
“Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire-nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; jika ada seorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia tak memiliki segala instrument atau penyokongnya.
John William Draper, M.D., L.L.D., A History of the Intellectual Development of Europe, London 1875, Vol.1, pp.329-330
“Empat tahun setelah kematian Justinianus, pada 569 AD, telah lahir di Mekkah Arabia seorang manusia yang sangat besar pengaruhnya terhadap ummat manusia Muhammad.
John Austin, “Muhammad the Prophet of Allah,” in T.P. ’s and Cassel’s Weekly for 24th September 1927.
Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.
Professor Jules Masserman
“Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam satu hal (intelektualitas-pen). Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga (reliji dan militer pen.). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang sukses pada ketiga kategori
tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa melakukan hal yang sama.
What Notable Non-Muslims have said about Islam and Muhammad SAW Napolean Bonaparte as Quoted in Christian Cherfils, ‘Bonaparte et Islam,’ Pedone Ed., Paris, France, 1914, pp. 105, 125.
Original References: “Correspondance de Napoléon Ier Tome V pièce n° 4287 du 17/07/1799…”
“Moses has revealed the existence of God to his nation. Jesus Christ to the Roman world, Muhammad to the old continent…
“Arabia was idolatrous when, six centuries after Jesus, Muhammad introduced the worship of the God of Abraham, of Ishmael, of Moses, and Jesus. The Ariyans and some other sects had disturbed the tranquility of the east by agitating the question of the nature of the Father, the son, and the Holy Ghost. Muhammad declared that there was none but one God who had no father, no son and that the trinity imported the idea of idolatry…
“I hope the time is not far off when I shall be able to unite all the wise and educated men of all the countries and establish a uniform regime based on the principles of Qur’an which alone are true and which alone can lead men to happiness.”
Sir George Bernard Shaw in ‘The Genuine Islam,’ Vol. 1, No. 8, 1936.
“If any religion had the chance of ruling over England, nay Europe within the next hundred years, it could be Islam.”
“I have always held the religion of Muhammad in high estimation because of its wonderful vitality. It is the only religion which appears to me to possess that assimilating capacity to the changing phase of existence which can make itself appeal to every age. I have studied him – the wonderful man and in my opinion far from being an anti-Christ, he must be called the Savior of Humanity.”
“I believe that if a man like him were to assume the dictatorship of the modern world he would succeed in solving its problems in a way that would bring it the much needed peace and happiness: I have prophesied about the faith of Muhammad that it would be acceptable to the Europe of tomorrow as it is beginning to be acceptable to the Europe of today.”
Bertrand Russel in ‘History of Western Philosophy,’ London, 1948, p. 419.
“Our use of phrase ‘The Dark ages’ to cover the period from 699 to 1,000 marks our undue concentration on Western Europe…
From India to Spain, the brilliant civilization of Islam flourished. What was lost to christendom at this time was not lost to civilization, but quite the contrary…
“To us it seems that West-European civilization is civilization, but this is a narrow view.”
H.G. Wells
“The Islamic teachings have left great traditions for equitable and gentle dealings and behavior, and inspire people with nobility and tolerance. These are human teachings of the highest order and at the same time practicable. These teachings brought into existence a society in which hard-heartedness and collective oppression and injustice were the least as compared with all other societies preceding it….Islam is replete with gentleness, courtesy, and fraternity.”
Dr. William Draper in ‘History of Intellectual Development of Europe’
“During the period of the Caliphs the learned men of the Christians and the Jews were not only held in great esteem but were appointed to posts of great responsibility, and were promoted to the high ranking job in the government….He (Caliph Haroon Rasheed) never considered to which country a learned person belonged nor his faith and belief, but only his excellence in the field of learning.”
Thomas Carlyle in ‘Heroes, Hero Worship, and the Heroic in History,’ Lecture 2, Friday, 8th May 1840.
“As there is no danger of our becoming, any of us, Mahometans (i.e. Muslim), I mean to say all the good of him I justly can…
“When Pococke inquired of Grotius, where the proof was of that story of the pigeon, trained to pick peas from Mahomet’s (Muhammad’s) ear, and pass for an angel dictating to him? Grotius answered that there was no proof!…
“A poor, hard-toiling, ill-provided man; careless of what vulgar men toil for. Not a bad man, I should say; Something better in him than hunger of any sort, — or these wild arab men, fighting and jostling three-and-twenty years at his hand, in close contact with him always, would not revered him so! They were wild men bursting ever and anon into quarrel, into all kinds of fierce sincerity; without right worth and manhood, no man could have commanded them. They called him prophet you say? Why he stood there face to face with them; bare, not enshrined in any mystry; visibly clouting his own cloak, cobbling his own shoes; fighting, counselling, ordering in the midst of them: they must have seen what kind of man he was, let him be called what you like! No emperor with his tiaras was obeyed as this man in a cloak of his own clouting. During three-and-twenty years of rough actual trial. I find something of a veritable Hero necessary for that, of itself…
“These Arabs, the man Mahomet, and that one century, – is it not as if a spark had fallen, one spark, on a world of what proves explosive powder, blazes heaven-high from Delhi to Granada! I said, the Great man was always as lightning out of Heaven; the rest of men waited for him like fuel, and then they too would flame…”
Phillip Hitti in ‘Short History of the Arabs.’
“During all the first part of the Middle Ages, no other people made as important a contribution to human progress as did the Arabs, if we take this term to mean all those whose mother-tongue was Arabic, and not merely those living in the Arabian peninsula. For centuries, Arabic was the language of learning, culture and intellectual progress for the whole of the civilized world with the exception of the Far East. From the IXth to the XIIth century there were more philosophical, medical, historical, religiuos, astronomical and geographical works written in Arabic than in any other human tongue.”
Carra de Vaux in ‘The Philosophers of Islam,’ Paris, 1921.
“Finally how can one forget that at the same time the Mogul Empire of India (1526-1857 C.E.) was giving the world the Taj Mahal (completed in 1648 C.E.) the architectural beauty of which has never been surpassed, and the ‘Akbar Nameh’ of Abul Fazl: “That extraordinary work full of life ideas and learning where every aspect of life is examined listed and classified, and where progress continually dazzles the eye, is a document of which Oriental civilization may justly be proud. The men whose genius finds its expression in this book were far in advance of their age in the practical art of government, and they were perhaps in advance of it in their speculations about religious philosophy. Those poets those philosophers knew how to deal with the world or matter. They observe, classify, calculate and experiment. All the ideas that occur to them are tested against facts. They express them with eloquence but they also support them with statistics.”…the principles of tolerance, justice and humanity which prevailed during the long reign of Akbar.”
Marcel Clerget in ‘La Turquie, Passe et Present,’ Paris, 1938.
“Many proofs of high cultural level of the Ottoman Empire during the reign of Suleiman the Magnificent are to be found in the development of science and law; in the flowering of literary works in Arabic, Persian and Turkish; in the contemporary monuments in Istanbul, Bursa, and Edirne; in the boom in luxury industries; in the sumptuous life of the court and high dignitaries, and last but not least in its religious tolerance. All the various influences – notably Turkish, Byzantine and Italian mingle together and help to make this the most brilliant epoch of the Ottomans.”
Michael the Elder (Great) as Quoted in ‘Michael the Elder, Chronique de Michael Syrien, Patriarche Jacobite d’ Antioche,’ J.B. Chabot, Editor, Vol. II, Paris, 1901.
“This is why the God of vengeance, who alone is all-powerful, and changes the empire of mortals as He will, giving it to whomsoever He will, and uplifting the humble beholding the wickedness of the Romans who throughout their dominions, cruelly plundered our churches and our monasteries and condemned us without pity, brought from the region of the south the sons of Ishmael, to deliver us through them from the hands of the Romans. And if in truth we have suffered some loss, because the Catholic churches, that had been taken away from us and given to the Chalcedonians, remained in their possession; for when the cities submitted to the Arabs, they assigned to each denomination the churches which they found it to be in possession of (and at that time the great churches of Emessa and that of Harran had been taken away from us); nevertheless it was no slight advantage for us to be delivered from the cruelty of the Romans, their wickedness, their wrath and cruel zeal against us, and to find ourselves at people. (Michael the Elder, Jacobite Patriarch of Antioch wrote this text in the latter part of the twelfth century, after five centuries of Muslim rule in that region.
Sir John Bagot Glubb
“Khalif (Caliph) Al-Ma’mun’s period of rule (813 – 833 C.E.) may be considered the ‘golden age’ of science and learning. He had always been devoted to books and to learned pursuits. His brilliant mind was interested in every form of intellectual activity. Not only poetry but also philosophy, theology, astronomy, medicine and law all occupied his time.”
“By Mamun’s time medical schools were extremely active in Baghdad. The first free public hospital was opened in Baghdad during the Caliphate of Haroon-ar-Rashid. As the system developed, physicians and surgeons were appointed who gave lectures to medical students and issued diplomas to those who were considered qualified to practice. The first hospital in Egypt was opened in 872 AD and thereafter public hospitals sprang up all over the empire from Spain and the Maghrib to Persia.”
Michael H. Hart of USA
He compiled a ranking list of the 100 most influential persons in the history of the entire humanity, who authored book “The 100 most influential persons”, published in 1978 by Hart Publishing Company Inc. He ranked Muhammad peace and blessings of Allaah be upon him, as the number one, at the top of his list.
Following are brief excerpts from the chapter on Muhammad peace and blessings of Allaah be upon him.
“My choice of Muhammad to lead the best of the world’s most influential persons may surprise some readers and may be questioned by others, but he was the only man in history who was supremely successful on both the religious and secular levels.
Of humble origins, Muhammad founded and promulgated one of the world’s great religions, and became an immensely effective political leader. Today thirteen centuries after his death, his influence is still powerful and pervasive.
The majority of the persons in this book had the advantage of being born and raised in centers of civilization, highly cultured or politically pivotal nations. Muhammad, however, was born in the year 570, in the city of Mecca, in southern Arabia, at that time a backwards area of the world, far from the centers of trade, art and learning. Orphaned at the age of six, he was reared in modest surroundings. Islamic tradition tells us that he was illiterate.”
“When Muhammad died, in 632, he was the effective ruler of all of Southern Arabia”.
About the rapid spread of Islaam which continued after the demise of Muhammad, Michael Hart writes that the lands that accepted Islaam included ”The Northeast of Arabia the larger Neo-Persian Empire of Sassamids; to the northwest bay Byzantine, or Eastern Roman Empire, centered in Constantinople . . . all of Mesopotamia, Syria and Palestine.”
“By 711, North Africa, to the Atlantic Ocean, then the Visigoth Kingdom of Spain . . . stretching from the boarders of India to the Atlantic Ocean, the largest empire that the world had yet seen”.
Lamartine’s tribute to the Prophet , (Histoire de la Turquie, 1855).
“If greatness of purpose, smallness of means and astounding results are the three criteria of human genius, who could claim to compare any great man in modern history with Muhammad?”
Gandhi, (Young India, 1922).
“I become more than ever convinced that it was not the sword that won a place for Islam in those days. It was the rigid simplicity, the utter self-effacement of the Prophet, the scrupulous regard for pledges, his intense devotion to his friends and followers and his intrepidity, his fearlessness, his absolute trust in God and in his own mission. These and not the sword carried everything before them and surmounted every obstacle”.
Sumber:
Kaskus
http://www.cyberistan.org/islamic/quote2.html
http://www.daar-ul-ehsaan.org/story.htm
http://ivangp.wordpress.com/2009/02/20/nabi-muhammad-saw-di-mata-para-tokoh-dunia/#more-136

Sabtu, 23 Januari 2010

Resep Cinta dari Ibnu Athaillah

telah lama... cinta tersasar... dari cinta yang suci....
telah lama... cinta tersisih... dari cinta hakiki......
kerna sekian lamanya..... manusia, dibuai cinta nafsu
sering berubah... tidak menentu
seperti pantai... dipukul ombak...


siapa sih yang tidak pernah jatuh cinta, sedangkan perasaan mencintai dan dicintai adalah fitrah manusia.
tetapi, pada kadar tertentu, ada rasa cinta yang bisa membuat seseorang mabuk kepayang. bisa membuat seseorang merana, tersiksa sampai setengah gila. cinta yang membuatnya menderita itu semakin membuat jiwanya rapuh, membobol benteng keimanan, menangis air mata darah, sampai menghalalkan segala cara untuk bisa berdekatan terus dengan orang yang dicintainya.

Itu adalah sebagian kecil tanda-tanda dari penyakit cinta. ya, penyakit cinta, sebab cinta sejati itu menyembuhkan, bukan menyakitkan.  Senyum manis

Inilah resep cinta dari Ibnu Athaillah: tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada kesenangan duniawi selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati merana.

contoh: http://myquran.org/forum/index.php/topic,23237.0.html
Hampir semua orang yang pernah jatuh cinta merasakan apa yang dirasakannya. Dan perasaan itu tidak akan bisa kaukeluarkan, kauusir dari dalam hati, kecuali jika kamu memiliki 2 hal:

1. rasa cinta kepada Allah yang luar biasa, yang menggetarkan hatimu. sehingga ketika yang ada di hatimu adalah Allah, yang lain dengan sendirinya menjadi kecil dan terusir.

2. rasa rindu kepada Allah yang dahsyat sampai hatimu merasa merana. jika kau merasa merana karena rindu kepada Allah, kau tidak mungkin merana karena rindu kepada yang lain. jika kau sudah sibuk memikirkan Allah, kau tidak akan sibuk memikirkan yang lain.

saat hati seseorang miskin oleh cinta dan rindu kepada Allah, maka hati itu akan dijajah oleh cinta dan rindu pada yang lain. Itulah yang membuatmu tersiksa.
Mencintai makhluk itu sangat berpeluang untuk menemui kehilangan. Kebersamaan dengan makhluk itu juga berpeluang mengalami perpisahan. Hanya cinta kepada Allah yang tidak. Jika kau mencintai seseorang ada dua kemungkinan; diterima atau ditolak. Jika ditolak pasti sakit rasanya. Namun jika kau mencintai Allah pasti diterima. Jika kau mencintai Allah, engkau tidak akan pernah merasakan kehilangan. Tak akan ada yang merebut Allah yang kaucintai itu dari hatimu. Tak akan ada yang merampas Allah. jika kau bermesraan dengan Allah, hidup bersama Allah, kau tidak akan pernah berpisah dengannya. Allah akan setia menyertaimu. Allah tidak akan berpisah darimu, kecuali kamu sendiri yang berpisah dari-Nya. Cinta yang paling membahagiakan dan menyembuhkan adalah cinta kepada Allah 'Azzawajalla.


sumber  http://izti.multiply.com/journal/item/43

Dialog Ibn Athaillah dengan Ibnu Taymiyah

Siapa saja yang membangun keyakinannya semata-mata berdasarkan bukti-bukti yang tampak dan argumen deduktif, maka ia membangun keyakinan dengan dasar yang tak bisa diandalkan. Karena ia akan selalu dipengaruhi oleh sangahan-sangahan balik yang konstan. Keyakinan bukan berasal dari alasan logis melainkan tercurah dari lubuk hati.
(Ibn Arabi)

Bismillahi ar rahmani ar rahiim

Abu Fadl Ibn Athaillah Al Sakandari (wafat 709), salah seorang imam sufi terkemuka yang juga dikenal sebagai seorang muhaddits, muballigh sekaligus ahli fiqih Maliki, adalah penulsi karya-karya berikut: Al Hikam, Miftah ul Falah, Al Qasdul al Mujarrad fi Makrifat al ism al-Mufrad, Taj al-Arus al-Hawi li tadhhib al-nufus, Unwan al-Taufiq fi al Adad al-Thariq, sebuah biografi: Al-Lataif fi manaqib Abi al Abbas al Mursi wa sayykhihi Abi al Hasan, dan lain-lain. Beliau adalah murid Abu al Abbas Al-Musrsi (wafat 686) dan generasi penerus kedua dari pendiri tarekat Sadziliyah: Imam Abu Al Hasan Al Sadzili.
Ibn Athaillah adalah salah seorang yang membantah Ibn Taymiyah atas serangannya yang berlebihan terhadap kaum sufi yang tidak sefaham dengannya. Ibn Athaillah tak pernah menyebut Ibn Taymiyah dalam setiap karyanya, namun jelaslah bahwa yang disinggungnya adalah Ibn Taymiyah saat ia mengatakan dalam Lataif: sebagai “cendekiawan ilmu lahiriyah”.1 Halaman berikut ini merupakan terjemahan Inggris pertama atas dialog bersejarah antara kedua tokoh tersebut.
Naskah Dialog :
Dari Usul al-Wusul karya Muhammad Zaki Ibrahim Ibn Katsir, Ibn Al Athir, dan penulis biografi serta kamus biografi, kami memperoleh naskah dialog bersejarah yang otentik. Naskah tersebut memberikan ilham tentang etika berdebat di antara kaum terpelajar. Di samping itu, ia juga merekam kontroversi antara pribadi yang bepengaruh dalam tsawuf: Syaikh Ahmad Ibn Athaillah Al Sakandari, dan tokoh yang tak kalah pentingnya dalam gerakan “Salafi”: Syaikh Ahmad Ibn Abd Al Halim Ibn Taymiyah selama era Mamluk di Mesir yang berada dibawah pemerintahan Sulthan Muhammad Ibn Qalawun (Al Malik Al Nasir).
Kesaksian Ibn Taymiyah kepada Ibn Athaillah
Syaikh Ibn Taymiyah ditahan di Alexandria. Ketika sultan memberikan ampunan, ia kembali ke Kairo. Menjelang malam, ia menuju masjid Al Ahzar untuk sholat maghrib yang diimami Syaikh ibn Athaillah. Selepas shalat, Ibn Athailah terkejut menemukan Ibn Taymiyah sedang berdoa dibelakangnya. Dengan senyuman, sang syaikh sufi menyambut ramah kedatangan Ibn Taymiyah di Kairo seraya berkata: Assalamualaykum, selanjutnya ia memulai pembicaraan dengan tamu cendekianya ini.
Ibn Athaillah: “Biasanya saya sholat di masjid Imam Husein dan sholat Isya di sini. Tapi lihatlah bagaimana ketentuan Allah berlaku! Allah menakdirkan sayalah orang pertama yang harus menyambut anda (setelah kepulangan anda ke Kairo). Ungkapkanlah kepadaku wahai faqih, apakah anda menyalahkanku atas apa yang telah terjadi?”
Ibn Taymiyah: “Aku tahu, anda tidak bermaksud buruk terhadapku, tapi perbedaan pandangan diantara kita tetap ada. Sejak hari ini, dalam kasus apapun, aku tidak mempersalahkan dan membebaskan dari kesalahan, siapapun yang berbuat buruk terhadapku”
Ibn Athaillah: Apa yang anda ketahui tentang aku, syaikh Ibn Taymiyah?
Ibn Taymiyah : Aku tahu anda adalah seorang yg saleh, berpengetahuan luas, dan senantiasa berbicara benar dan tulus. Aku bersumpah tidak ada orang selain anda, baik di Mesir maupun Syria yang lebih mencintai Allah ataupun mampu meniadakan diri di (hadapan) Allah atau lebih patuh atas perintahNya dan menjauhi laranganNya.

Tapi bagaimanapun juga kita memiliki perbedaan pandangan. Apa yang anda ketahui tentang saya? Apakah anda atau saya sesat dengan menolak kebenaran (praktik) meminta bantuan seseorang untuk memohon pertolongan Allah (istighatsah)?
Ibn Athaillah: Tentu saja, rekanku, anda tahu bahwa istighatsah atau memohon pertolongan sama dengan tawasul atau mengambil wasilah (perantara) dan meminta syafaat; dan bahwa Rasulullah saw, adalah seorang yang kita harapkan bantuannya karena beliaulah perantara kita dan yang syafaatnya kita harapkan.
Ibn Taymiyah: Mengenai hal ini saya berpegang pada sunnah rasul yang ditetapkan dalam syariat. Dalam hadits berbunyi sebagai: Aku telah dianugerahkan kekuatan syafaat. Dalam ayat al Qur’an juga disebutkan: “Mudah-mudahan Allah akan menaikkan kamu (wahai Nabi) ke tempat yang terpuji (q.s. Al Isra : 79). Yang dimaksud dengan tempat terpuji adalah syafaat. Lebih jauh lagi, saat ibunda khalifah Ali ra wafat, Rasulullah berdoa pada Allah di kuburnya: “Ya Allah Yang Maha Hidup dan Tak pernah mati, Yang Menghidupkan dan Mematikan, ampuni dosa-dosa ibunda saya Fatimah binti Asad, lapangkan kubur yang akan dimasukinya dengan syafaatku, utusanMu, dan para nabi sebelumku. Karena Engkaulah Yang Maha Pengasih dan Maha Pengampun”.

Inilah syafaat yang dimiliki rasulullah saw. Sementara mencari pertolongan dari selain Allah, merupakan suatu bentuk kemusyrikan; Rasulullah saw sendiri melarang sepupunya, Abdullah bin Abbas, memohon pertolongan dari selain Allah.
Ibn Athaillah : Semoga Allah mengaruniakanmu keberhasilan, wahai faqih! Maksud dari saran Rasulullah saw kepada sepupunya Ibn Abbas, adalah agar ia mendekatkan diri kepada Allah tidak melalui kekerabatannya dengan rasul melainkan dengan ilmu pengetahuan. Sedangkan mengenai pemahaman anda tentang istighosah sebagai mencari bantuan kepada selain Allah, yang termasuk perbuatan musyrik, saya ingin bertanya kepada anda,” Adakah muslim yang beriman pada Allah dan rasulNya yang berpendapat ada selain Allah yang memiliki kekuasaaan atas segala kejadian dan mampu menjalankan apa yang telah ditetapkanNya berkenaan dengan dirinya sendiri?”

” Adakah mukmin sejati yang meyakini ada yang dapat memberikan pahala atas kebaikan dan menghukum atas perbuatan buruk, selain dari Allah? Disamping itu, seharusnya kita sadar bahwa ada berbagai ekspresi yang tak bisa dimaknai sebatas harfiah belaka. Ini bukan saja dikhawatirkan akan membawa kepada kemusyrikan, tapi juga untuk mencegah sarana kemusyrikan. Sebab, siapapun yang meminta pertolongan Rasul berarti mengharapkan anugerah syafaat yang dimiliknya dari Allah, sebagaimana jika anda mengatakan: “Makanan ini memuaskan seleraku”. Apakah dengan demikian makanan itu sendiri yang memuaskan selera anda? Ataukah disebabkan Allah yang memberikan kepuasan melalui makanan?
Sedangkan pernyataan anda bahwa Allah melarang muslim untuk mendatangi seseorang selain DiriNya guna mendapat pertolongan, pernahkah anda melihat seorang muslim memohon pertolongan kepada selain Allah? Ayat Al quran yang anda rujuk, berkenaan dengan kaum musyrikin dan mereka yang memohon pada dewa dan berpaling dari Allah. Sedangkan satu-satunya jalan bagi kaum muslim yang meminta pertolongan rasul adalah dalam rangaka bertawasul atau mengambil perantara, atas keutamaan (hak) rasul yang diterimanya dari Allah (bihaqqihi inda Allah) dan tashaffu atau memohon bantuan dengan syafaat yang telah Allah anugerahkan kepada rasulNya.
Sementara itu, jika anda berpendapat bahwa istighosah atau memohon pertolongan itu dilarang syariat karena mengarah pada kemusyrikan, maka kita seharusnya mengharamkan anggur karena dapat dijadikan minuman keras, dan mengebiri laki-laki yang tidak menikah untuk mencegah zina.
(Kedua syaikh tertawa atas komentar terakhir ini).
Lalu Ibn Athaillah melanjutkan: “Saya kenal betul dengan segala inklusifitas dan gambaran mengenai sekolah fiqih yang didirikan oleh syaikh anda, Imam Ahmad, dan saya tahu betapa luasnya teori fiqih serta mendalamnya “prinsip-prinsip agar terhindar dari godaan syaitan” yang anda miliki, sebagaimana juga tanggung jawab moral yang anda pikul selaku seorang ahli fiqih.
Namun saya juga menyadari bahwa anda dituntut menelisik di balik kata-kata untuk menemukan makna yang seringkali terselubung dibalik kondisi harfiahnya. Bagi sufi, makna laksana ruh, sementara kata-kata adalah jasadnya. Anda harus menembus ke dalam jasad fisik ini untuk meraih hakikat yang mendalam. Kini anda telah memperoleh dasar bagi pernyataan anda terhadap karya Ibn Arabi, Fususul Hikam. Naskah tersebut telah dikotori oleh musuhnya bukan saja dengan kata-kata yang tak pernah diucapkannya, juga pernyataan-pernyataan yang tidak dimaksudkannya (memberikan contoh tokoh islam).
Ketika syaikh al islam Al Izz ibn Abd Salam memahami apa yang sebenarnya diucapan dan dianalisa oleh Ibn Arabi, menangkap dan mengerti makna sebenarnya dibalik ungkapan simbolisnya, ia segera memohon ampun kepada Allah swt atas pendapatnya sebelumnya dan menokohkan Muhyiddin Ibn Arabi sebagai Imam Islam.
Sedangkan mengenai pernyataan al Syadzili yang memojokkan Ibn Arabi, perlu anda ketahui, ucapan tersebut tidak keluar dari mulutnya, melainkan dari salah seorang murid Sadziliyah. Lebih jauh lagi, pernyataan itu dikeluarkan saat para murid membicarakan sebagian pengikut Sadziliyah. Dengan demikian, pernyataan itu diambil dalam konteks yang tak pernah dimaksudkan oleh sang pembicaranya sendiri. “Apa pendapat anda mengenai khalifah Sayyidina Ali bin Abi Thalib?”
Ibn Taymiyah: Dalam salah satu haditsnya, rasul saw bersabda: “Saya adalah kota ilmu dan Ali lah pintunya”. Sayyidina Ali adalah merupakan seorang mujahid yang tak pernah keluar dari pertempuran kecuali dengan membawa kemenangan. Siapa lagi ulama atau fuqaha sesudahnya yang mampu berjuang demi Allah menggunakan lidah, pena dan pedang sekaligus? Dialah sahabat rasul yang paling sempurna-semoga Allah membalas kebaikannya. Ucapannya bagaikan cahaya lampu yang menerangi sepanjang hidupku setelah al quran dan sunnah. Duhai! Seseorang yang meski sedikit perbekalannya namun panjang perjuangannya.
Ibn Athaillah: Sekarang, apakah Imam Ali ra meminta agar orang-orang berpihak padanya dalam suatu faksi? Sementara faksi ini mengklaim bahwa malaikat jibril melakukan kesalahan dengan menyampaikan wahyu kepada Muhammad saw, bukannya kepada Ali! Atau pernahkah ia meminta mereka untuk menyatakan bahwa Allah menitis ke dalam tubuhnya dan sang imam menjadi tuhan? Ataukah ia tidak menentang dan memberantas mereka dengan memberikan fatwa (ketentuan hukum) bahwa mereka harus dibunuh dimanapun mereka ditemukan?
Ibn Tayniyah: Berdasarkan fatwa ini saya memerangi mereka di pegunungan Syria selama lebih dari 10 tahun.

Ibn Athaillah: Dan Imam Ahmad- semoga Allah meridoinya-mempertanyakan perbuatan sebagian pengikutnya yang berpatroli, memecahkan tong-tong anggur (di toko-toko penganut kristen atau dimanapun mereka temukan), menumpahkan isinya di lantai, memukuli gadis para penyanyi, dan menyerang msayarakat di jalan.
Meskipun sang Imam tak memberikan fatwa bahwa mereka harus mengecam dan menghardik orang-orang tersebut. Konsekuensinya para pengikutnya ini dicambuk, dilempar ke penjara dan diarak di punggung keledai dengan menghadap ekornya. Apakah Imam Ahmad bertanggung jawab atas perbuatan buruk yang kini kembali dilakukan pengikut Hanbali, dengan dalih melarang benda atau hal-hal yang diharamkan?

Dengan demikian, Syaikh Muhyidin Ibn Arabi tidak bersalah atas pelanggaran yang dilakukan para pengikutnya yang melepaskan diri dari ketentuan hukum dan moral yang telah ditetapkan agama serta melakukan pebuatan yang dilarang agama. Apakah anda tidak memahami hal ini?
Ibn Taymiyah: “Tapi bagaimana pendirian mereka di hadapan Allah? Di antara kalian, para sufi, ada yang menegaskan bahwa ketika Rasulullah saw memberitakan khabar gembira pada kaum miskin bahwa mereka akan memasuki surga sebelum kaum kaya, selanjutnya kaum miskin tersebut tenggelam dalam luapan kegembiraan dan mulai merobek-robek jubah mereka; saat itu malaikat jibril turun dari surga dan mewahyukan kepada rasul bahwa Allah akan memilih di antara jubah-jubah yang robek itu; selanjutnya malaikat jibril mengangkat satu dari jubah dan menggantungkannya di singgasana Allah. berdasarkan ini, kaum sufi mengenakan jubah kasar dan menyebut dirinya fuqara atau kaum “papa”.
Ibn Athaillah: “Tidak semua sufi mengenakan jubah dan pakaian kasar. Lihatlah apa yang saya kenakan; apakah anda tidak setuju dengan penampilan saya?
Ibn Taymiyah: “Tetapi anda adalah ulama syariat dan mengajar di Al Ahzar.”

Ibn Athaillah: “Al Ghazali adalah seorang imam syariat maupun tasawuf. Ia mengamalkan fiqih, sunnah, dan syariat dengan semangat seorang sufi. Dan dengan cara ini, ia mampu menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama. Kita tahu bahwa dalam tasawuf, noda tidak memiliki tempat dalam agama dan bahwa kesucian merupakan ciri dari kebenaran. Sufi yang tulus dan sejati harus menyuburkan hatinya dengan kebenaran yang ditanamkan ahli sunnah.
Dua abad yang lalu muncul fenomena sufi gadungan yang anda sendiri telah mengecam dan menolaknya. Dimana sebagian orang mengurangi kewajiban beribadah dan peraturan keagamaan, melonggarkan berpuasa dan melecehkan pengamalan sholat wajib lima kali sehari. Ditunggangi kemalasan dan ketidakpedulian, mereka telah mengklaim telah bebas dari belenggu kewajiban beribadah. Begitu brutalnya tindakan mereka hingga Imam Qusyairi sendiri mengeluarkan kecaman dalam bukunya ar Risalah ( Risalatul Qusyairiyah ).
Di sini, ia juga menerangkan secara rinci jalan yang benar menuju Allah, yakni berpegang teguh pada Al Quran dan Sunnah. Imam tasawuf juga berkeinginan mengantarkan manusia pada kebenaran sejati, yang tidak hanya diperoleh melalui bukti rasional yang dapat diterima akal manusia yang dapat membedakan yang benar dan salah, melainkan juga melalui penyucian hati dan pelenyapan ego yang dapat dicapai dengan mengamalkan laku spiritual.
Kelompok diatas selanjutnya tersingkir lantaran sebagai hamba Allah sejati, seseorang tidak akan menyibukkan diriya kecuali demi kecintaannya pada Allah dan rasulNYA. Inilah posisi mulia yang menyebabkan seorang menjadi hamba yang shaleh, sehat dan sentosa. Inilah jalan guna membersihkan manusia dari hal-hal yang dapat menodai manusia, semacam cinta harta, dan ambisi akan kedudukan tertentu.

Meskipun demikian, kita harus berusaha di jalan Allah agar memperoleh ketentraman beribadah. Sahabatku yang cendekia, menerjemahkan naskah secara harfiah terkadang menyebabkan kekeliruan. Penafsiran harfiahlah yang mendasari penilaian anda terhadap Ibn Arabi, salah seorang imam kami yang terkenal akan kesalehannya. Anda tentunya mengerti bahwa Ibn Arabi menulis dengan gaya simbolis; sedangkan para sufi adalah orang-orang ahli dalam menggunakan bahasa simbolis yang mengandung makna lebih dalam dan gaya hiperbola yang menunjukkan tingginya kepekaan spiritual serta kata-kata yang menghantarkan rahasia mengenai fenomena yang tak tampak.
Ibn Taymiyah: “Argumentasi tersebut justru ditujukan untuk anda. Karena saat Imam al-Qusyairi melihat pengikutnya melenceng dari jalan Allah, ia segera mengambil langkah untuk membenahi mereka. Sementara apa yang dilakukan para syaikh sufi sekarang? Saya meminta para sufi untuk mengikuti jalur sunnah dari para leluhur kami (salafi) yang saleh dan terkemuka: para sahabat yang zuhud, generasi sebelum mereka dan generasi sesudahnya yang mengikuti langkah mereka.

Siapapun yang menempuh jalan ini, saya berikan penghargaan setinggi-tingginya dan menempatkan sebagai imam agama. Namun bagi mereka yang melakukan pembaruan yang tidak berdasar dan menyisipkan gagasan kemusyrikan seperti filososf Yunani dan pengikut Budha, atau yang beranggapan bahwa manusia menempati Allah (hulul) atau menyatu denganNya (ittihad), atau teori yang menyatakan bahwa seluruh penampakan adalah satu adanya/kesatuan wujud (wahdatul wujud) ataupun hal-hal lain yang diperintahkan syaikh anda: semuanya jelas perilaku ateis dan kafir”.
Ibn Athaillah: “Ibn Arabi adalah salah seorang ulama terhebat yang mengenyam pendidikan di Dawud al Zahiri seperti Ibn Hazm al Andalusi, seorang yang pahamnya selaras dengan metodologi anda tentang hukum islam, wahai penganut Hanbali! Tetapi meskipun Ibn Arabi seorabg Zahiri (menerjemahkan hukum islam secara lahiriah), metode yang ia terapkan untuk memahami hakekat adalah dengan menelisik apa yang tersembunyi, mencari makna spiritual (thariq al bathin), guna mensucikan bathin (thathhir al bathin).
Meskipun demikian tidak seluruh pengikut mengartikan sama sama apa-apa yang tersembunyi. Agara anda tidak keliru atau lupa, ulangilah bacaan anda mengenai Ibn Arabi dengan pemahaman baru akan simbol-simbol dan gagasannya. Anda akan menemukannya sangat mirip dengan al-Qusyairi. Ia telah menempuh jalan tasawuf di bawah payung al-quran dan sunnah, sama seperti hujjatul Islam Al Ghazali, yang mengusung perdebatan mengenai perbedaan mendasar mengenai iman dan isu-isu ibadah namun menilai usaha ini kurang menguntungkan dan berfaedah.
Ia mengajak orang untuk memahami bahwa mencintai Allah adalah cara yang patut ditempuh seorang hamba Allah berdasarkan keyakinan. Apakah anda setuju wahai faqih? Atau anda lebih suka melihat perselisihan di antara para ulama? Imam Malik ra. telah mengingatkan mengenai perselisihan semacam ini dan memberikan nasehat: Setiap kali seseorang berdebat mengenai iman, maka kepercayaannya akan berkurang.”
Sejalan dengan ucapan itu, Al Ghazali berpendapat: Cara tercepat untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah melalui hati, bukan jasad. Bukan berarti hati dalam bentuk fisik yang dapat melihat, mendengar atau merasakan secara gamblang. Melainkan, dengan menyimpan dalam benak, rahasia terdalam dari Allah Yang Maha Agung dan Besar, yang tidak dapat dilihat atau diraba.
Sesungguhnya ahli sunnahlah yang menobatkan syaikh sufi, Imam Al-Ghazali, sebagai Hujjatul Islam, dan tak seorangpun yang menyangkal pandangannya bahkan seorang cendekia secara berlebihan berpendapat bahwa Ihya Ulumuddin nyaris setara dengan Al Quran. Dalam pandangan Ibn Arabi dan Ibn Al Farid, taklif atau kepatuhan beragama laksana ibadah yang mihrab atau sajadahnya menandai aspek bathin, bukan semata-mata ritual lahiriah saja.
Karena apalah arti duduk berdirinya anda dalam sholat sementara hati anda dikuasai selain Allah. Allah memuji hambaNya dalam Al Quran:”(Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya”; dan Ia mengutuk dalam firmanNya: “(Yaitu) orang-orang yang lalai dalam sholatnya”. Inilah yang dimaksudkan oleh Ibn Arabi saat mengatakan: “Ibadah bagaikan mihrab bagi hati, yakni aspek bathin, bukan lahirnya”.

Seorang muslim takkan bisa mencapai keyakinan mengenai isi Al Quran, baik dengan ilmu atau pembuktian itu sendiri, hingga ia membersihkan hatinya dari segala yang dapat mengalihkan dan berusaha untuk khusyuk. Dengan demikian Allah akan mencurahkan ilmu ke dalam hatinya, dan dari sana akan muncul semangatnya. Sufi sejati tak mencukupi dirinya dengan meminta sedekah.
Seseorang yang tulus adalah ia yang menyuburkan diri di (hadapan) Allah dengan mematuhiNya. Barangkali yang menyebabkan para ahli fiqih mengecam Ibn Arabi adalah karena kritik beliau terhdap keasyikan mereka dalam berargumentasi dan berdebat seputar masalah iman, hukum kasus-kasus yang terjadi (aktual) dan kasus-kasus yang baru dihipotesakan (dibayangkan padahal belum terjadi).

Ibn Arabi mengkritik demikian karena ia melihat betapa sering hal tersebut dapat mengalihkan mereka dari kejernihan hati. Ia menjuluki mereka sebagai “ahli fiqih basa-basi wanita”. Semoga Allah mengeluarkanmu karena telah menjadi salah satu dari mereka! Pernahkan anda membaca pernyataan Ibn Arabi bahwa:”Siapa saja yang membangun keyakinannya semata-mata berdasarkan bukti-bukti yang tampak dan argumen deduktif, maka ia membangun keyakinan dengan dasar yang tak bisa diandalkan. Karena ia akan selalu dipengaruhi oleh sangahan-sangahan balik yang konstan. Keyakinan bukan berasal dari alasan logis melainkan tercurah dari lubuk hati.” “Adakah pernyataan yang seindah ini?”
Ibn Taymiyah : “Anda telah berbicara dengan baik, andaikan saja gurumu seperti yang anda katakan, maka ia sangat jauh dari kafir. Tapi menurutku apa yang telah ia ucapkan tidak mendukung pandangan yang telah anda kemukakan.”

*Diterjemahkan dari On Tasawuf Ibn Atha’illah Al-Sakandari: “The Debate with Ibn Taymiyah, dalam buku karya Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani’s The repudiation of “Salafi” Innovations (Kazi, 1996) h. 367-379.
http://sufimuda.wordpress.com/2008/08/12/dialog-ibn-athaillah-dengan-ibnu-taymiyah/