About Us

Rabu, 31 Maret 2010

BAHAYA PHISING

Keterkaitan SSN dan Kasus Phising


DEFINISI & TEKNIK PHISHING

Dalam era digital world seperti saat ini, kita harus lebih berhati-hati dalam memberikan informasi pribadi kita ke dalam bentuk medium digital. Di atas hanyalah segelintir contoh dari bencana yang mungkin timbul akibat serangan phishing. Terjemahan dari definisi phishing itu sendiri menurut situs wikipedia adalah: sebuah kegiatan kriminal yang bertujuan untuk menipu pengguna Internet demi mendapatkan informasi sensitif seperti username, password dan informasi kartu kredit lainnya melalui sebuah komunikasi elektronik dengan cara menyamar sebagai sebuah entitas yang dapat dipercaya. Kata phishing itu sendiri juga merupakan plesetan dari kata fishing yang artinya ‘memancing’ dan memang serangan jenis ini dilakukan dengan cara memancing korban untuk memberikan informasi yang diperlukan dengan memberikan ‘umpan’ berupa penyamaran yang seolah-olah layak dipercaya. Kasus phishing yang pernah populer di Indonesia menimpa Bank Central Asia (BCA) di tahun 2001, dimana pada saat itu para pengguna fasilitas ebanking yang melakukan kesalahan dalam pengetikkan (typo) alamat web klikbca.com secara ’sukarela’ memberikan informasi sensitif mereka kepada si hacker.
Kata phishing adalah sebuah akronim singkatan dari Password Harvesting Fishing, yang artinya kurang lebih adalah memancing untuk mengumpulkan password. Berikutnya muncul banyak pertanyaan antara lain: Password apa yang dimaksud? Memancing bagaimana? Apa dan siapa saja yang bisa jadi korban? Siapa pelakunya? Bagaimana cara menghindari phishing? Mari kita bahas satu persatu.
Dari manakah kata phishing datang? Kata phishing datang dari analogi pengguna internet nakal yang menggunakan tipuan email untuk ‘fishing’ atau memancing password dan data finansial dari lautan pengguna internet. Sedangkan “Ph” adalah pengganti huruf hacker untuk “f” dan merupakan huruf pertama dari kata asal hacking, yaitu “phreaking”.
Pengertian Phishing dan Phisher
Phishing yaitu aktivitas seseorang untuk mendapatkan informasi rahasia user dengan cara menggunakan email dan situs web yang menyerupai aslinya atau resmi. Informasi rahasia yang diminta biasanya berupa password account atau nomor kartu kredit,SSN, detail pembayaran dll.
Phisher adala pelaku dari phishing. Phisher kadang dapat menggunakan email,banner atau popup window untuk menipu user ke suatu situs web palsu, dimana disana user diminta untuk memberikan informasi pribadinya.
Target
Target phishing adalah kecerobohan dan ketidaktelitian para pengguna jasa situs-situs jual-beli online, internet banking, online shopping dan sejenisnya yang melibatkan transaksi secara online melalui situs internet atau layanan telepon selular.
Serangan Phising Pada Pelanggan Bank Di Indonesia
Sekarang sudah mulai banyak serangan Phising pada pelanggan / customer bank-bank di Indonesia, seperti kasus phising bank Niaga.
Biasanya penjahat kirim e-mail /telpon yang seakan-akan dari bank menanyakan nomor account, atau user ID atau password dan detil lain.
Bisa juga menyuruh sang pelanggan untuk mengunjungi website bank yang palsu / dibuat oleh para penjahat. Cara terbaru mereka memakai cache dari search engine seperti google.
Hati-hati kalau terima e-mail / telpon dari bank karena belum tentu pihak bank yang telpon / kirim, tetapi komplotan penjahat. Jangan sembarangan buka website bank. Pastikan website bank yang asli.
Dari Detikinet:
“Aksi pencurian identitas (phising) yang mengincar nasabahnya membuat pihak Bank Niaga mengambil langkah preventif. Investigasi pun dilakukan untuk melacak si pelaku.
Bahkan menurut Paul S. Hasjim, Head of IT & System Bank Niaga, pihaknya telah mengarah ke tindakan konklusif (kesimpulan) untuk mengungkap si pelaku. “Pelakunya bukan dari Jakarta, tapi tetap dari Indonesia,” ujarnya, ketika dihubungi detikINET, Senin (4/2/2008).
Sayangnya, Paul tidak bisa membocorkan lebih detail mengenai hasil penyelidikan pihaknya ini. Dalam penyelidikan yang sudah dilakukan sejak beberapa minggu lalu ini pun, Bank Niaga belum melibatkan pihak kepolisian. “Nanti kalau sudah melibatkan penangkapan, kita akan libatkan polisi,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Paul juga ingin menghimbau bagi para nasabah yang menerima e-mail tersebut untuk waspada. “Soalnya ini data sensitif, lagi juga verifikasi data semacam username dan password gak mungkin kita mengumumkannya hanya lewat e-mail, pakai telepon saja masih kurang terjamin,” tukasnya.
Pencegahan
Identity pencurian, atau orang lain mencuri informasi pribadi untuk mendapatkan melanggar hukum, adalah masalah yang berkembang dalam masyarakat kita. Federal Trade Commission memperkirakan bahwa sebanyak 9 juta orang Amerika memiliki identitas mereka dicuri setiap tahun. Realitas yang menyedihkan kehidupan elektronik kita hari ini adalah pencurian identitas dapat dan mungkin terjadi pada Anda. Namun, bersenjata dengan sedikit pengetahuan dan beberapa langkah preventif, kamu akan menjadi jauh lebih terlindungi daripada banyak orang yang menjadi korban kejahatan serius ini setiap tahun.
1. Memantau semua laporan keuangan Anda online secara teratur (pernyataan dari bank Anda, pemegang hipotek, broker, dll). Jika secara rutin setiap log in ke account Anda terdengar seperti sedikit nyeri, situs gratis seperti www. mint. com bisa menjadi pilihan untuk membantu Anda melacak semua rekening keuangan Anda dalam satu tempat (dan juga membantu anda anggaran uang Anda secara gratis – a nice bonus!)
2. Menyimpan semua catatan keuangan Anda (memeriksa, tabungan, hipotek tagihan, laporan kartu kredit, dll) terorganisir dan dengan cara yang sangat aman dan tempat yang aman.
3. Aman menghancurkan setiap dokumen atau transaksi keuangan kuitansi Anda dont perlu terus lagi. Insinerasi atau mesin penghancur kertas memotong salib harus melakukan trik.
4. Anda tidak pernah memberikan Nomor Jaminan Sosial (SSN) atau informasi pribadi swasta lainnya secara online atau di telepon tanpa mengetahui dengan pasti bahwa Anda memang berhubungan dengan bisnis yang sah yang memerlukan informasi ini. Dalam banyak kasus, tidak ada alasan untuk menyediakannya. Pertanyaan siapa saja yang meminta untuk itu

Sumber : http://apaansiih.ngeblogs.com/2010/03/06/keterkaitan-ssn-dan-kasus-phising/

Selasa, 30 Maret 2010

Mohammad Bin Musa al Khawarizmi, Bapak Aljabar Dunia

Abu Abdullah Mohammad Ibn Musa al-Khawarizmi dilahirkan di Khawarizm (Kheva). Tidak banyak yang bisa diketahui tentang masa kecil beliau, kecuali fakta bahwa kedua orang tuanya pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad. Tanggal lahir dan wafat beliau pun tidak diketahui, kecuali keberadaan serta kecemerlangan karya-karyanya yang dihasil kan di Al-Mamun, Bahgdad dari tahun 813-833 Masehi dan mungkin beliau meninggal dunia pada tahun 840.

Khawarizmi adalah seorang matematikawan, astronom dan seorang ahli ilmu bumi. Beliau mungkin adalah salah seorang ahli matematika yang terbaik yang pernah hidup, memang faktanya ia adalah seorang penemu beberapa cabang dan konsep-konsep dasar Matematika. Setelah Phillip Hitti menerjemahkan karya-karyanya, khawarizmi mampu mempengaruhi perkembangan matematika lebih luas dari penemu-penemu lain di jaman pertengahan. Penemuannya mengenai aljabar sangat fenomenal, bukan saja ia mampu menjabarkan permasalahan matematis dalam suatu sistem persamaan tapi ia juga mampu memberikan analisa solusi dari persamaan linear dan kuadrat, yang akhirnya membuat beliau dikenal sebagai penemu Aljabar. Nama Aljabar sebenarnya diambil dari buku beliau yang terkenal Al-Jabr wa-al-Muqabilah. Aritmetika yang diperkenalkannya menggabungkan ilmu dari Yunani dan Hindia dan menyertakan pemikiran beliau sendiri tentang dasar-dasar matematika dan ilmu pengetahuan. Juga, ia kegunaan dari sebuah angka ‘0’ yang dikembangkan oleh orang Arab. Kemudian, ia mengembangkan sebuah sistem desimal sehingga mampu menerjemahkan dan mengefisienkan sistem numerasi (pada saat itu lebih dikenal penggunaan angka romawi), algoritma dan algorzim diberi nama oleh beliau. Selanjutnya untuk memperkenalkan sistem angka India (sekarang lebih dikenal dengan angka arab), ia mengembangkan berbagai macam prosedur aritmetik, termasuk operasi pecahan. Dari pemikirannya sistem penomeran india pertama kali diperkenalkan ke bangsa arab dan akhirnya ke eropa, setelah diterjemahkan ke bahasa-bahasa bangsa Eropa. Khawarizm mengembangkan table trigonometri yang berisi fungsi sinus, yang mungkin diperluas ke fungsi tangen oleh Maslama. notasi matematis dari irisan kerucut pun telah disempurnakannya dan juga mengembangkan the calculus of two errors, yang akhirnya menuntunnya menuju konsep-konsep dari sistem differensial. Dalam laporannya juga disebutkan tentang kolaborsinya dengan Mamun al-Rashid dalam suatu pengukuran yang bertujuan untuk mengukur volume dan bentuk permukaan bumi.

Tabel astronomi yang dikembangkan olehnya telah memberikan kontribusi yang amat besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dibidang astronomi, yang juga ia rangkumkan dalam sebuah buku. Kontribusi yang besar juga telah ia berikan di bidang geografi, tidak hanya ia mampu merevisi Ptolemy's views didalam ilmu geografi tapi juga mengkoreksinya secara mendalam sebaik peta dunia yang dilukiskannya. Tak kalah besarnya adalah kontribusinya atas alat-alat temuannya yang berkaitan dengan jam, perhitungan matahari dan astrolabe1).

Beberapa bukunya diterjemahkan kedalam bahasa latin pada awal abad 12. Bahkan, buku-bukunya dibidang aritmetika, Kitab al-Jam'a wal-Tafreeq bil Hisab al-Hindi, tidak lagi ditemukan dalam bahasa arab namun masih tersimpan rapi dalam bahasa latin. Serta bukunya mengenai aljabar Al-Maqala fi Hisab-al Jabr wa-al-Muqabilah, juga diterjemahkan ke dalam bahasa latin di abad ke 12, dan buku inilah yang memperkenalkan ilmu baru tentang aljabar ini ke barat “yang sama sekali belum mengenalnya”. Tabel astronomi juga telah di translasikan kedalam bahasa-bahasa eropa, yang akhirnya diperkenalkan ke China. Bahasan mengenai geografi juga tertuang di Kitab Surat-al-Ard, bersama dengan peta yang dibuatnya, juga telah diterjemahkan. Sebagai tambahan, ia menulis buku tentang kalender yahudi Istikhraj Tarikh al-Yahud, dan dua buah buku mengenai astrolabe. Sebuah buku dengan judul al-Tarikh dan sebuah buku mengenai perhitungan matahari termaktub dalam Kitab al-Rukhmat, tetapi sayangnya kedua buku tersebut tidak diketahui keberadaannya.

Pengaruh dari Khawarizmi dalam perkembangan iptek, umum, matematika, astronomi dan sebagian ilmu bumi, telah dicatat oleh sejarah. Beberapa buku dapat diketemukan dalam berbagai bahasa didunia, dan bahkan, menjadi buku rujukan universitas-universitas sampai abad ke 16. pendekatannya yang sistematis dan logikal, tidak lebih bersifat menyatukan daripada melahirkan pengetahuan di beberapa cabang ilmu pengetahuan, cabang-cabang dari matematika, tapi juga memperkayanya lewat karya-karyanya. Tidak dapat diragukan lagi beliau telah menjadi salah satu tokoh yang mempunyai reputasi dunia melewati semua jaman.(nugi/ummah)



Keterangan:

1) astrolabe adalah suatu alat komputasi kuno yang berguna untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan posisi matahari dan bintang-bintang.

sumber:alhikmah.com
http://s6.invisionfree.com/InspirasiSeni/ar/t128.htm

Selasa, 09 Maret 2010

Sejarah Asal Mula Ilmu Nahwu

Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik berupa komunikasi atau informasi. Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu? simak artikel berikut.

Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika mereka berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior, para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya. Namun ketika islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi, terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi perdagangan dan pendidikan, menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan bahasa non Arab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang.

Dari kondisi inilah mendorong adanya pembuatan kaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang Arab yang fasih yang bisa dijadikan rujukan dalam mengharakati bahasa Arab, sehingga muncullah ilmu pertama yang dibuat untuk menyelamatkan Bahasa Arab dari kerusakan, yang disebut dengan ilmu Nahwu. Adapun orang yang pertama kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari Bani Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Ali Bin Abi Thalib.

Terdapat suatu kisah yang dinukil dari Abul Aswad Ad-Duali, bahwasanya ketika ia sedang berjalan-jalan dengan anak perempuannya pada malam hari, sang anak mendongakkan wajahnya ke langit dan memikirkan tentang indahnya serta bagusnya bintang-bintang. Kemudian ia berkata,

مَا أَحْسَنُ السَّمَاءِ

“Apakah yang paling indah di langit?”

Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkan kalimat tanya. Kemudian sang ayah mengatakan,

نُجُوْمُهَا يَا بُنَيَّةُ

“Wahai anakku, Bintang-bintangnya”

Namun sang anak menyanggah dengan mengatakan,

اِنَّمَا اَرَدْتُ التَّعَجُّبَ

“Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman”

Maka sang ayah mengatakan, kalau begitu ucapkanlah,

مَا اَحْسَنَ السَّمَاءَ

“Betapa indahnya langit.”

Bukan,

مَا اَحْسَنُ السَّمَاءِ

“Apakah yang paling indah di langit?”

Dengan memfathahkan hamzah…

****

Dikisahkan pula dari Abul Aswad Ad-Duali, ketika ia melewati seseorang yang sedang membaca al-Qur’an, ia mendengar sang qari membaca surat At-Taubah ayat 3 dengan ucapan,

أَنَّ اللهَ بَرِىءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولِهُ

Dengan mengkasrahkan huruf lam pada kata rasuulihi yang seharusnya di dhommah. Menjadikan artinya “…Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrik dan rasulnya..” hal ini menyebabkan arti dari kalimat tersebut menjadi rusak dan menyesatkan.

Seharusnya kalimat tersebut adalah,

أَنَّ اللهَ بَرِىءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُوْلُهُ

“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin.”

Karena mendengar perkataan ini, Abul Aswad Ad-Duali menjadi ketakutan, ia takut keindahan Bahasa Arab menjadi rusak dan gagahnya Bahasa Arab ini menjadi hilang, padahal hal tersebut terjadi di awal mula daulah islam. Kemudian hal ini disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib, sehingga ia memperbaiki keadaan ini dengan membuat pembagian kata, bab inna dan saudaranya, bentuk idhofah (penyandaran), kalimat ta’ajjub (kekaguman), kata tanya dan selainnya, kemudian Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad Adduali,

اُنْحُ هَذَا النَّحْوَ

“Ikutilah jalan ini”

Dari kalimat inilah, ilmu kaidah Bahasa Arab disebut dengan ilmu nahwu. (Arti nahwu secara bahasa adalah arah )

Kemudian Abul Aswad Ad-Duali melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah tersebut dengan bab-bab lainnya sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi.

Kemudian, dari Abul Aswad Ad-Duali inilah muncul ulama-ulama Bahasa Arab lainnya, seperti Abu Amru bin ‘alaai, kemudian al Kholil al Farahidi al Bashri ( peletak ilmu arudh dan penulis mu’jam pertama) , sampai ke Sibawai dan Kisai (pakar ilmu nahwu, dan menjadi rujukan dalam kaidah Bahasa Arab).

Seiring dengan berjalannya waktu, kaidah Bahasa Arab berpecah belah menjadi dua mazhab, yakni mazhab Basrah dan Kuufi (padahal kedua-duanya bukan termasuk daerah Jazirah Arab). Kedua mazhab ini tidak henti-hentinya tersebar sampai akhirnya mereka membaguskan pembukuan ilmu nahwu sampai kepada kita sekarang.

Demikianlah sejarah awal terbentuknya ilmu nahwu, di mana kata nahwu ternyata berasal dari ucapan Khalifah Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Referensi:
Al-Qowaaidul Asaasiyyah Lil Lughotil Arobiyyah
Sumber : http://badar.muslim.or.id/artikel/sejarah-asal-mula-ilmu-nahwu.html